
Gethuk adalah penganan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Menemukannya di pasar-pasar di wilayah tersebut bukanlah perkara yang sulit. Namun menemukannya di Jakarta, bisa jadi akan menghabiskan waktu anda. Padahal cara membuatnya amatlah mudah. Kali ini kami akan menyajikan resep gethuk yang bisa anda coba sendiri di rumah. Bahan-bahan untuk membuata sangat mudah di dapatkan. Cara dan alat untuk membuatnya pun tidaklah sulit.
Menyajikan gethuk hasil olahan sendiri tentu akan menjadi kejutan yang istimewa bagi keluarga anda. Meski sederhana, penganan ini cukup kaya akan kandungan karbohidrat dan protein nabati. Dibandingkan penganan modern lainnya, gethuk tidak terlalu banyak mengandung gula sehingga bagus bagi kesehatan anda. Gethuk tradisional biasanya mencampurkan gula merah pada adonan singkong rebus. Dalam resep gethuk ini, kami memisahkan gula merah dan menyajikannya sebagai saus terpisah. Hal ini dimaksudkan agar anda dapat menakar tingkat kemanisan sesuai selera anda.
Agar mendapatkan gethuk yang lezat, pilihlah singkong dengan seksama. Jangan memilih singkong yang sudah agak lama dicabut dari batangnya, tanda-tandanya; kulit singkong sudah layu/lemas, daging singkong berwarna kebiru-biruan dan saat diiris, dagingnya tidak lagi mengelurkan sari pati tapioka. Singkong yang sudah layu biasanya akan terasa pahit ketika diolah.
Menyajikan gethuk bagi keluarga anda, bisa jadi menjadi langkah kecil dalam menyelamatkan penganan asli Indonesia dari kepunahan. Apalagi jika anda memiliki putra-putri yang masih kecil, yang setiap harinya selalu berhadapan dengan cemilan impor di sekolah ataupun di mall. Tak ada salahnya sesekali mengganti penganannya dengan makanan asli Indonesia yang tidak kalah sehat. Selamat mencoba resep gethuk dari kami, semoga keluarga anda menyukainya.
Sumber: http://www.bacaresepdulu.com/resep-gethuk/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang