×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Alat Musik

Elemen Budaya

Alat Musik

Provinsi

Sulawesi Selatan

Gendang Toraja

Tanggal 31 Jan 2018 oleh adhaagary .

Toraja merupakan salah satu destinasi di Indonesia yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Hal ini dikarenakan, Toraja memiliki kesenian dan kebudayaan yang unik dan istimewa. Salah satu keseniannya yang terkenal yaitu tari-tarian yang dalam suku Toraja umumnya disebut Pa’gellu. Tarian pa’gellu tersebut terdiri dari sekumpulan wanita yang ma’gellu (menari) dan sekumpulan pria yang ma’gandang (menabuh gendang). Biasanya dalam tari pa’gellu, alat musik yang dimainkan yaitu gendang toraja, suling, katto’-katto’, la’pa-la’pa, dll. Gendang toraja adalah komponen utama dalam tari pa’gellu karena berperan sebagai pengatur irama, sehingga dalam setiap penampilan tari pa’gellu, gendang toraja selalu ada. Ibarat mesin menghidupkan mobil, begitupun gendang toraja menghidupkan tari pa’gellu. Gendang toraja ini menjadi daya tarik tersendiri bagi saya untuk lebih mendalami tentang alat musik yang satu ini.

Di salah satu daerah Toraja, yaitu Rantepao, terdapat salah satu tempat pembuat gendang toraja. Nama tempatnya yaitu “Kerajinan Seni Toraja”, lokasinya berada di sisi jalan poros rantepao-makale, tepatnya di Eran Batu. Kerajinan-kerajinan toraja yang ada ditempatnya yaitu Peti mati (Patti), Kepala Kerbau (Kabongngo’), Gendang Toraja (Gandang), dan masih banyak lagi kerajinan-kerajinan tradisional yang ditawarkan. Ia memperkerjakan sebanyak 8 orang untuk memproduksi kerajinan-kerajinan tradisional.

Proses pembuatan sebuah gendang toraja, umumnya berlangsung kurang lebih 2 minggu. Namun, hal tersebut tergantung dari kemampuan pengrajin. Berikut adalah proses pembuatan gendang toraja ukuran standar (diameter = ±40 cm dan panjang = ± 60 cm) :

  1. Proses pembuatan gendang toraja dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan
  2. Kayu Solo’ (Kayu Sengon) dengan diameter ± 40 cm dan panjang ± 60 cm, dilubangi dengan bentuk segi empat menggunakan sengsor kecil. Tujuannya untuk mempermudah proses pembuatan rongga yang bulat sempurna pada tahap selanjutnya.
  3. Kayu solo’ (Kayu Sengon) yang sudah dilubangi tadi, selanjutnya dipahat (bagian dalam kayu solo’) sehingga rongga yang terbentuk tidak lagi segi empat melainkan bulat sempurna. Kemudian, bagian luar dari kayu solo’ dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk gendang toraja.
  4. Kulit kerbau/sapi dikeringkan selama ± 1 minggu. Sebelum kulit dipasang pada kerangka gendang (kayu solo’), terlebih dahulu kulit direndam selama 1 malam. Tujuannya agar kulit mudah dibentuk dan mudah dipasang pada kerangkan gendang.
  5. Pattung (Bambu tebal) dipotong-potong menjadi batang-batang tipis. Selanjutnya, batang-batang tipis tersebut dipotong dan dibentuk menyerupai paku.
  6. Kulit kerbau/sapi yang sudah direndam 1 malam, dipasang pada kerangkan gendang untuk menutupi lubang yang sudah dibuat. Agar gendang menghasilkan suara yang baik, maka kulit harus terpasang dengan tegang. Oleh karena itu, dipasang paku-paku kayu untuk menegangkan kulit tersebut. Setelah kulit dan paku kayu dipasang, gendang toraja tersebut dikeringkan terlebih dahulu.
  7. Gendang toraja tersebut selanjutnya diberikan ukiran-ukiran toraja (ukiran bebas, tidak diatur dalam adat) kemudian gendang toraja tersebut dicat (warna sakral suku toraja : hitam, putih, kuning,dan merah). Tujuannya untuk lebih memperindah dan meningkatkan harga jual dari gendang tersebut. Pada tahap ini Gendang toraja telah selesai dan siap untuk digunakan.

Gendang toraja yang telah dibuat, selanjutnya dipasarkan di showroom toko kerajinan tersebut dan juga ada yang dipasarkan di pertokoan (pusat oleh-oleh Rantepao). Untuk ukuran Diameter 40 cm dan Panjang 60 cm dijual dengan harga Rp 3.000.000,-, sedangkan untuk ukuran diameter 60 cm dan panjang 80 cm, dijual dengan harga Rp 5.000.000,-. Untuk Gendang Toraja yang dipesan khusus oleh pelanggan, harga jualnya berdasarkan ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Sumber : https://pemudaukss.wordpress.com/2016/02/20/gandang-toraya/

http://www.theopils.web.id/2012/10/pemain-gendang.html

DISKUSI


TERBARU


Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...