Di Kampung Radio, Desa/Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terdapat bangunan tua yang sudah tidak dipakai. Dulunya bangunan tersebut merupakan kantor radio tertua di Indonesia.
Ada dua bangunan yang saling berdampingan di sana. Satu gedung utama dan lainnya untuk tempat mesin perlengkapan radio. Luasnya bangunan utama sekira 18x12 meter persegi dan tinggi 8 meter, sedangkan bangunan satu lagi lebih kecil.
Bangunan utama gedung itu kosong dan tidak terlihat lagi seperti sebuah kantor penyiaran.
Tumpukan batang pohon pinus tampak di beberapa sudut. Sepeda motor warga terparkir di sana. Beberapa bagian temboknya sudah hancur. Namun, secara umum, gedung itu masih gagah.
Sementara dinding gedung tempat menyimpan peralatan perlengkapan radio mayoritas terbuat dari batu-batu berukuran besar. Ada sejumlah pintu yang kini ditutupi oleh seng. Di bagian dalamnya terlihat banyak semak belukar dan pepohonan.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Cililin, Ade Ratmana, mengumpulkan data seputar sejarah gedung tersebut.
Dia menjelaskan, pada 1908-1916, seorang pria Belanda, Raymond Sircke Hessilken, merintis area untuk pembangunan kantor radio yang diawali dengan pembebasan lahan seluas 17 hektare.
"Pada 1916 dibangun Gedung Telepoonken Cililin. Namun karena berada di lembah, siaran sering terganggu,” katanya.
Pada November 1918, Raymond memperluas area dengan menambah sekira 10 hektare. Di dataran paling tinggi, dipasang antena pemancar radio.
“Sehingga radio bisa berfungsi sampai ke Eropa Barat dan Amerika,” ungkapnya.
Lewat saluran radio itulah para penjajah Belanda berkomunikasi dengan negaranya.
Pada 1923, Gedung Telepoonken Cililin dipegang dan dioperasikan Sukinta, petugas Telepoonken pindahan dari Manokwari. Saat itu, dibangun tiga bangunan pendukung dan gedung bawah tanah untuk menaruh generator.
“Tahun 1924, Telepoonken berubah nama jadi Radio Nirom atau Nederland Indishe Radio Ommelanden,” jelasnya.
Namun, Radio Nirom ternyata kurang berfungsi dengan baik. Pemancar radio dan berbagai peralatan di sana kemudian dipindah ke Rancaekek dan Dayeuhkolot.
Setelah berbagai peralatan dipindah, gedung radio Nirom di Cililin praktis tidak berfungsi lagi. Radio Nirom yang baru kemudian beroperasi di kawasan Gunung Puntang yang kini masuk wilayah Banjaran, Kabupaten Bandung.
Lahan semula kemudian dikuasai oleh Dinas Kehutanan setelah mendapat izin dari Departemen Agraria pada 1937. Bangunan utama digunakan Bosch Wesen dan bangunan lain dihuni Waker. Pada 1944, tanah dan bangunan di lokasi kemudian sempat telantar.
Usai Proklamasi RI, seluruh aset asing harus dinasionaliasikan, termasuk gedung radio. Pada 1945 hingga 1949, gedung itu kemudian dijadikan markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) Kewedanaan Cililin. Lalu, pada 1950-1973, dijadikan markas Batalyon (Yon) 22 Jaya Pangrengot hingga Yon 327 Divisi Siliwangi.
Pada Maret 1973, seluruh pasukan ditarik dari sana karena Pangdam IV/Siliwangi menyerahkan kembali tanah dan bangunan radio ke Perum Telekomunikasi Daerah 8 Bandung.
Tanah dan bangunan kemudian diserahkan ke masyarakat yang diterima Bupati Bandung saat itu, Lily Sumantri. Bupati lalu menyerahkannya lagi ke Departemen P dan K Provinsi Jawa Barat masih pada Maret 1973.
Pada Desember 1981, Bupati Bandung meminta ke Perum Telekomunikasi agar sebagian lahan dijadikan sekolah yang kemudian berdiri SMA Negeri 1 Cililin. Tiga gedung yang tak jauh dari Gedung Radio pun jadi sekolah. Sedangkan gedung radio tidak dipakai.
Ade berharap, gedung tersebut diperbaiki dan dijaga keasliannya karena merupakan warisan sejarah. “Suatu saat nanti anak-cucu kita pasti bertanya soal gedung itu. Walaupun tinggal puing, harus dipertahankan," tuturnya.
Sumber: https://news.okezone.com/read/2014/01/08/528/923290/jejak-kantor-radio-nirom-belanda-di-cililin
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.