Alat Musik
Alat Musik
Alat musik Sulawesi Selatan MAKASSAR
Gandrang #SBM
- 13 November 2018

Gandrang, atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut gendang, adalah salah satu alat music tradisional suku Makassar yang masih dapat bertahan dan didengarkan saat sekarang. Gandrang selain berfungsi sebagai alat pengiring tarian tradisional, juga menjadi penanda diadakannya upacara tradisional, diantaranya upacara pernikahan adat Makassar. Dentuman-dentuman yang keluar dari alat music ini terbukti masih dapat menarik minat masyarakat modern dan dinikmati berbagai kalangan.

Gandrang adalah salah satu alat musik yang telah dimainkan jauh sebelum masa kemerdekaan Indonesia, yaitu pada masa pemerintahan Kerajaan Gowa. Jika menilik lekatnya penggunaan gandrang dalam pertunjukan tari pakarena yang diperkirakan telah dipentaskan dan mencapai puncak perkembangannya pada abad ke-16, maka gandrang bisa jadi telah digunakan pada masa itu dalam lingkup istana. Gandrang kemungkinan besar dibawa masuk ke Sulewasi Selatan dalam proses interaksi dan perdagangan dengan masyarakat luar di masanya. Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan gandrang ini mulai dijadikan instrumen irama oleh masyarakat suku Makassar, namun keberadaannya sudah sedemikian melekat dalam kehidupan masyarakat pendukungnya.

Terdapat suatu cerita rakyat yang mengisahkan awal keberadaan gandrang sebagai alat hiburan pada masyarakat. Yaitu pada saat I Lolo Bajo Karaeng Sanrobone, generasi pertama Sanrobone (Makassar) mengadakan sayembara barang siapa yang dapat membuat sesuatu barang yang bermanfaat. Si pemenang sayembara menceritakan kepada beliau tentang sebuah gandrang yang sangat besar, dibuat dari batang pohon mangga, dengan ditutup kulit kerbau. Besarnya lubang gandrang dikatakan seorang manusia dewasa dapat duduk sila di atasnya. Setiap kali gandrang besar ini dipukul, maka rakyat akan berdatangan. Terinspirasi dari cerita tersebutlah maka I Lolo Bajo memerintahkan untuk menciptakan hiburan-hiburan dengan menggunakan gandrang.

Gandrang dibedakan dalam tiga jenis yaitu Gandrang mangkasarak, gandrang pakarena, dan gandrang pamancak. Gandrang mangkasarak adalah sebuah gendang yang berukuran cukup besar, sehingga dinamakan pula dengan gandrang lompo (gendang besar). Gandrang ini ditabuh pada saat upacara adat penyucian dan pemberkatan benda-benda pusaka kerajaan yaitu kalompoang atau gaukang. Kalompoang dan gaukang adalah benda-benda pusaka milik kerajaan-kerajaan lokal yang dikeramatkan dan dianggap memiliki tuah tersendiri. Benda-benda pusaka tersebut dapat berupa keris, mahkota, atau bendera dan kehadirannya sangat terkait dengan mitologi To Manurung pada kepercayaan Bugis Makassar. Karena fungsi utamanya sebagai gendang dalam upacara adat tersebut, maka gandrang mangkasarak dikenal pula dengan nama gandrang kalompoang dan gandrang gaukang.

Gandrang yang lebih kecil berdiameter kurang lebih 30–40cm merupakan alat musik yang dipakai untuk mengiringi tari-tarian tradisional, termasuk tari pakarena (tari kipas). Gandrang merupakan sumber bunyi utama di dalam pertunjukan tari pakarena. Dengan tabuhan yang cukup keras terdengar mengiringi gerakan perempuan yang lembut dan gemulai, menjadi simbolisasi dari karakter seorang laki-laki yang kuat dan energik. Gandrang dalam tarian pakarena biasanya berjumlah 2 – 4 buah dengan tabuhan yang disesuaikan dengan keahlian sang penabuh dan gerakan dari penari. Gandrang ini dikenal dengan sebutan gandrang pakarena. Gandrang yang paling umum digunakan untuk keperluan pementasan adalah gandrang jenis pakarena ini.

Gandrang akmancak merupakan jenis gandrang yang terkecil diantaranya, memiliki diameter 20 – 25 cm dan digunakan dalam pertunjukan seni bela diri Makassar yaitu akmancak. Gandrang jenis ini ditabuh untuk memeriahkan suasana permainan silat, dengan menggunakan paling sedikit dua buah gandrang yang dapat dimainkan dengan tangan maupun memakai alat pukul gendang yang terbuat dari kayu atau rotan. Karena cukup ringan, gandrang ini dapat dimainkan dengan cara duduk, berdiri, bahkan berjalan. Gandrang jenis ini juga yang dipakai dalam arak-arakan pengantin. Tidak ada gebukan baku dalam pertunjukan ini, tidak juga menyesuaikan dengan hentakan dan gerakan-gerakan pesilat, hanya berdasar pada keahlian si penabuh gandrang saja. Bagian luar gandrangnya pada umumnya dicat berwarna merah dan dapat dihias sesuai keinginan. Permintaan produksi gandrang akmancak saat ini masih ada, terutama dari organisasi-organisasi kesenian dan pencak silat. Pengrajin yang memproduksi gandrang ini dapat kita temukan di daerah Kabupaten Gowa, tepatnya di wilayah Kec. Bontonompo dan Pallangga.

Gandrang dibuat dengan bahan dasar kayu nangka atau kayu cempaka. Kayu yang dipilih untuk membuat gandrang tersebut dilubangi di bagian dalamnya, dan dihaluskan agar diperoleh bunyi yang jernih. Pada bagian kayu yang berlubang kemudian ditutup dengan menggunakan potongan kulit kambing. Kulit kambing tipis yang telah dijemur beberapa hari diikat dengan rotan atau benang nilon dan diberi cincin penyelip yang biasanya terbuat dari logam ataupun serat ijuk. Cincin ini berfungsi untuk mengatur kekencangan kulit sehingga tidak mudah kendor saat dimainkkan. Untuk memudahkan dalam proses pemasangan, sebaiknya kulit kambing tersebut direndam terlebih dahulu dengan air dingin selama 2 jam lamanya. Terdapat perbedaan bunyi yang dihasilkan dari kulit kambing jantan dan betina, yaitu bunyi “tak” pada kulit kambing jantan dan “dung” dari kulit betina. Karena penggunaan kulit ini pula maka gandrang dikategorikan sebagai alat musik membranofon. Alat pukul gendang dibuat dari tanduk kerbau yang diruncingkan sesuai keinginan penabuh dan dinamakan dengan bahasa lokal yaitu bakbalak.

Sumber: Inventarisasi WBTB, Nur Ilmiyah

Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/gandrang-alat-musik-tradisional-makassar/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU