×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Elemen Budaya

Musik dan Lagu

Provinsi

DKI Jakarta

Gambang Kromong

Tanggal 23 Apr 2015 oleh Rizkianazahra .

Nama Gambang Kromong diambil dari nama alat musik yaitu gambang dan kromong. Ia juga merupakan perpaduan yang serasi antara unsur  pribumi dan Cina. Unsur Cina tampak pada instrumen seperti tehyan, kongahyan dan sukong, sementara unsur  pribumi berupa kehadiran instrumen  seperti gendang, kempul, gong, gong enam, kecrek dan ningnong. Memang pada mulanya gambang kromong adalah ekspresi kesenian masyarakat Cina  peranakan saja.

Sampai awal abad ke-19 , lagu-lagu gambang kromong masih dinyanyikan dalam bahasa Cina, baru pada dasawarsa pertama abad ke-20, retepertoar lagu gambang kromong dinyanyikan dalam bahasa Betawi. Belakangan dalam setiap pergelarannya gambang kromong selalu membawakan lagu-lagu dari khazanah Cina dan Betawi, seperti lagu-lagu instrumental (phobin) berjudul Ma Tsu Thay, Kong Jie Lok, Phe Pan Tauw, Ban kie Hwa, Phe Boo Than, Ban Liauw dan “lagu sayur”  berjudul antara lain, Cente manis, Kramat Karem, Sirih Kuning, Glatik, Nguknguk,Surilang, Lenggang Kangkung, Kudehel, Stambul Jampang dan Jali jali  kembang Siantan.

Gambang Kromong sangat terbuka menerima kemungkinan pengembangan. Itulah sebabnya dikenal Gambang Kromong kombinasi atau Gambang kromong modern. Dikatakan kombinasi karena susunan alat musik asli ditambah dengan alat musik barat seperti gitar,gitar melodi, bass, organ, saksofon, drum dan sebagainya. Gambang kromong kombinasi dapat membawakan lagu sesuai keinginan penonton seperti jenis lagu dangdut, keroncong, pop bahkan Gambus.

Seniman musik pop pun bisa mempopulerkan lagu-lagu gambang kromong, seperti Benyamin. S, Ida Royani, Lilis Suryani, Herlina Effendi dan lain-lain. Sementara tokoh gambang kromong yang masih dikenal sampai saat ini adalah Liem Lian Pho (Selendang Delima), Suryahanda ( Naga Mustika), Samen, Acep, marta (Putra Cijantung), Amsar (Setia Hati), Samad Modo (Garuda Putih), L. Yu Hap, Tan Kui Hap dan Jali Jalut.

DISKUSI


TERBARU


Rumah Indis Wis...

Oleh Seraphimuriel | 25 May 2025.
Cagar Budaya

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1...

Gereja Santo Pe...

Oleh Seraphimuriel | 25 May 2025.
Cagar Budaya

Awal mula hadirnya Gereja Klepu sebagai tempat peribadatan bermula dari didirikannya sekolah tingkat dasar untuk rakyat. Sekolah tingkat dasar pertam...

Candi Pembakara...

Oleh Seraphimuriel | 23 May 2025.
Cagar Budaya

Candi Pembakaran berada di kompleks Ratu Boko, dimana kita dapat melihatnya setelah melewati gerbang ke-2 dan berada sekitar 30 m ke arah kiri. Dari...

Makam Dokter Wa...

Oleh Seraphimuriel | 23 May 2025.
Cagar Budaya

Makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo terletak di ruang semi terbuka dengan dinding di sisi utara di dalam kompleks pemakaman keluarga. Kompleks pemaka...

ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...