Kebudayaan di Indonesia sangatlah beragam, mulai dari tradisi, makanan, kerajinan, musik, hingga tarian daerah. Keberadaan budaya berhubungan dekat dengan kehidupan masyarakat dikarenakan budaya menjadi pembentuk manusia itu sendiri. Salah satu budaya yang dekat dengan manusia adalah tarian daerah yang sering digunakan sebagai sarana upacara adat dan keagamaan. Di samping itu, tarian daerah juga digunakan sebagai sarana pendidikan, pergaulan, pertunjukkan, dan hiburan.
Di Indonesia, tarian-tarian daerah tersebar di berbagai daerah yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Di daerah saya saja, yakni Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sekiranya terdapat lima tarian daerah, salah satunya adalah Tari Kepis Ronjot. Tarian daerah ini memiliki filosofi di balik gerakan gemulainya, yakni mengenai tokoh utama seorang nelayan perempuan yang tertidur di pesisir pantai. Saat terbangun, dia mulai menari mengikuti alunan suara alam deburan ombak, nyanyian burung, dan hempasan lembut sang angin. Dia terus menari sambil melakukan pekerjaannya menyeser kupang, yaitu hewan laut yang lebih dikenal dengan sebutan ‘kerang putih’. Ketika sedang bekerja, dia bertemu dengan nelayan-nelayan perempuan yang lain. Salah seorang dari mereka tidak berhasil mendapatkan kupang sehingga sang tokoh utama memberikan sedikit hasil tangkapan kupang kepadanya. Pada akhirnya mereka semua bahagia dan menari bersama-sama. Melalui filosofi tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa kita harus senantiasa berbagi kepada sesama. Selain itu, kita juga harus melestarikan setiap kebudayaan yang terdapat di Indonesia. Hal ini dikarenakan budaya kita adalah identitas serta kekayaan kita, bukan milik bangsa lain yang berpura-pura.
Narasumber: Rahmanda Naufala Zahira, seorang penari di Kabupaten Pasuruan
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang