FESTIVAL TAHUNAN PASAR BANDENG
Kabupaten Gresik setiap tahunnya memiliki tradisi khas yang selalu dilestarikan oleh penduduk Gresik. Yaitu tradisi yang tidak sekedar hanya melestarikan tradisi tetapi juga berdampak pada kemajuan perekonomian kabupaten gresik, tradisi itu yaitu Tradisi Pasar Bandeng yang selalu ramai diadakan di kota Gresik. Tradisi ini merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri dan dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran atau pada malam ke 29 atau di gresik sebagai malam “songolikur” dengan tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama islam (hari raya idul fitri).
Pasar bandeng Gresik ini merupakan tradisi turun temurun dan merupakan warisan yang dipelopori oleh Walisongo yang sampai sekarang masih dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Tradisi pasar bandeng kota Gresik ini pertama kalinya dilakukan oleh Sunan Giri yang bertujuan untuk menggangkat perekonomian rakyat setempat dengan melihat wilayah kabupaten Gresik yang bagus untuk pertambakan.
Pada zaman dahulu masyarakat masih belum terbantu perekonomiannya, masih kekurangan makanan, belum mengenal adanya hal – hal seperti perdagangan, mungkin ada sebagaian namun masih belum stabil. Oleh karena itu Kira –kira pada abad ke 15 Sunan Giri membantu perekonomian masyarakat setempat dengan cara mengolah dan memasarkan hasil bumi. Dengan itu berubahlah kehidupan masyarakat Gresik, mereka jadi mengenal tentang perekonomian yang menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya hal itu juga masyarakat jadi lebih bersemangat dan tekun dalam pekerjaannya.
Selama ini pasar bandeng sudah disebarkan melalui media dan duta wisata. Dan mulai intensif dalam promosian pasar bandeng di dunia. Bagi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, jangan perna berhenti hingga terkenal sampai keluar negeri. Di jatim, Gresik termasuk wilayahnya yang kurang subur untuk bercocok tanam.oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pertambakan dan pasar bandeng Gresik ini yang cocok sebagai solusi.
Pasar bandeng bukanlah pasar ikan biasa. Pasar bandeng pada dasarnya memiliki memiliki ciri khas yang selalu sayang jika dilewatkan. Tidak jarang pula banyak tokoh tokoh gresik untuk hadir dan mengikuti acara “lelang Bandeng”. Pasar bandeng juga memiliki keistimewaan lain yaitu Ikan bandeng di tempat ini berbeda dengan ikan bandeng yang ada di pasaran. Khusus untuk acara ini, kita dapat merasakan bandeng yang guri, tidak bau tanah dan juga besar. Bahkan ada kebiasaan orang kaya atau berduit yang senang berburu bandeng besar serta bermutu terbaik.
Bandeng yang dianggap sebagai ikon Gresik, sebagai daerah pesisir, dijadikan buah tangan oleh para santri untuk hari raya. Begitulah seterusnya, turun temurun Bandeng dijadikan santapan istimewa rakyat Kota Pudak di hari raya. Ataupun, pada malam takbiran.
Setiap tahun menjelang lebaran, tepatnya malam 27-29 bulan Ramadan, petambak Bandeng dari seluruh wilayah Kabupaten Gresik seperti Mengare, Balongpanggang, Sidayu berbondong datang ke Pasar Bandeng untuk mengikuti Kontes Bandeng.
Di sisi lain, antusisasme warga Gresik sungguh membara. Terlebih, jika dibandingkan dengan saya. Terbukti, banyak sekali yang rela datang berdesak-desakan dan dengan harga yang luarbioseng ke pasar Bandeng untuk membeli ikan ini.
Konon katanya, Bandeng yang hanya satu tahun sekali rakyat Gresik jumpai menjelang lebaran ini adalah Bandeng kualitas terbaik. Bebas bau tanah lumpur dengan ukuran yang bohay menggoda.
Sehingga, meskipun harganya selangit, masyarakat tetap rela untuk merogoh kocek. Soale gak riyoyoan nek gak mangan Bandeng, Rek. Iki setahun pisan, dadi yo kapan maneh masio larang pokoke ati marem.
Kini, Pasar Bandeng tidak hanya soal pemenuhan kebutuhan masyarakat Gresik yang gemar menyantap olahan ikan Bandeng. Lebih dari itu, momen ini juga sebagai ajang prestisius bagi para petambak Bandeng untuk adu gengsi.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...