|
|
|
|
Festival Rentak Melayu Raya Tanggal 02 Jan 2019 oleh Roro . |
LANGSA - Pemerintah Kota Langsa bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, menggelar Festival Rentak Melayu Raya, diikuti perwakilan dari Malaysia dan Thailand, di Lapangan Merdeka Langsa yang akan dibuka Jumat (28/9).
Kabid Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Suburhan SH, didampingi Kadisporapar Langsa, Drs Syafrizal, Kamis (27/9) mengatakan, festival ini diikuti 121 peserta dari Malaysia, Thailand, Medan (Sumut) dan sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Festival rentak seni budaya Melayu yang perdana dilaksanakan di Aceh ini bertujuan melestarikan nilai-nilai seni budaya Melayu. Dimana kebudayaan Melayu yang ada di Aceh, tidak terlepas dari rumpun beberapa negara Melayu di Asia, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
“Diharapkan even ini menjadi ajang silaturrahim bagi semua rumpun Melayu. Rentak seni budaya Melayu yang perdana digelar di Aceh ini mengangkat kesenian budaya Melayu di tingkat internasional. Festival budaya Melayu sudah sering kita laksanakan. Namun untuk tingkat internasional, baru kali ini,” ujarnya.
Suburhan menambahkan, ke depan Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mengagendakan Festival Rentak seni budaya Melayu, untuk diikuti tujuh negara di Asia yang memiliki budaya Melayu.
Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwista (Disporapar) Langsa, Drs Syafrizal, menjelaskan dalam Festival Rentak Melayu Raya ini akan diisi dengan seminar internasional budaya Melayu yang bertema, Reinventing dan Revitalisasi Budaya Melayu di Nusantara, di Hotel Harmoni Langsa, pada Sabtu pagi (29/9).
Seminar ini menghadirkan narasumber Prof Dr H Syahrizal Abbas dari Banda Aceh, Dr H Zulkarnaini Abdullah MA dari Kota Langsa, Prof Siti Zainon Ismail dari Malaysia, Wan Abdullah Wan Ahmed dari Adul Waemat-Thailand, Tengku Muhammad Haris dari Aceh Tamiang, dan Muhammad Alkaf MSi selaku moderator.
Pada Sabtu malam, akan dilaksanakan pagelaran seni budaya Melayu yang diikuti 121 peserta berasal dari Malaysia, Thailand, Kota Medan, Kota Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Lhokseumawe, dan Aceh Utara.
Kemudian dilanjutkan Minggu (30/9) pagi, para peserta akan melakukan city tour mengunjungi Hutan Mangrove dan Hutan Kota Langsa. Di hari yang sama, di Lapangan Merdeka juga digelar festival band lagu-lagu Melayu, diikuti 20 grup band. Sedangkan pada malam penutupan, Minggu malam, akan diisi penampilan sanggar seni di Lapangan Merdeka.(zb)
Sumber, http://aceh.tribunnews.com/2018/09/28/langsa-gelar-festival-rentak-melayu-raya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |