|
|
|
|
|
Es Cendol Malino Tanggal 15 Sep 2018 oleh Didinovich . |
Es Cendol Malino
Es Cendol Malino bisa menjadi salah satu alternatif jika mencari kuliner berbasis minuman yang menyegarkan di Sulawesi Selatan, khususnya wilayah Makassar – Gowa. Penggunaan istilah cendol ini masih menjadi perdebatan karena kata “Cendol” berasal dari kata Sunda. Kata Cendol ini kemudian diadopsi oleh orang Sulawesi menjadi “Cindolo”. Seiring perkembangan waktu, cendol semakin populer di masyarakat Sulawesi dan membentuk ciri khas sendiri dibandingkan es cendol atau dawet dari Jawa.
Es Cendol Malino memiliki kemiripan dengan es dawet dari Jawa. Perbedaannya terletak pada bahan dasar yang digunakan. Es dawet menggunakan tepung kanji, sedangkan es cendol Malino ,menggunakan tepung beras. Kita dapat membedakan dengan jelas teksturnya, yang mana es dawet lebih kenyal sedangkan es cendol lebih kaku, terkesan patah ketika dikunyah.
Sejarah Es Cendol Malino pertama kali muncul pada awal tahun 70 an, di sekitar wilayah Gowa – Makassar. Penamaan es cendol Malino merujuk pada kekhasannya yang mana penjual cendolnya berasal dari Malino, salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa. Bahan baku yang digunakan pun berasal dari wilayah tersebut seperti tepung beras dan gula merah. Itulah yang juga membedakan es cendol ini dengan es cendol yang beredar luas dan dijajakan di wilayah Sulawesi selatan.
Es cendol malino terdiri dari 4 bagian utama, pertama adalah cendol yang terbuat dari tepung beras, kedua adalah gula merah cair, ketiga adalah santan, terakhir adalah es batu sebagai pelengkap. Ketika semuanya dicampur jadi satu, aroma pandan atau suji mulai menyeruak. Aroma itu begitu kuat yang berasal dari cendolnya yang beraroma pandan, kesemuanya berasal dari bahan bahan organik pilihan tanpa adanya bahan pengawet.
Pembuatan es cendol Malino tak jauh beda dengan es cendol pada umumnya. Beras yang sudah dibuat jadi tepung diolah dengan mencampurkannya menggunakan air pandan atau suji dan memberi kesan hijau muda. Penggunaan air perasan pandan ini ditujukan untuk memberi aroma khas pada es cendol tersebut. Adonan cendol yang sudah masak, kemudian dicetak dengan menggunakan cetakan khusus yang berlubang sehingga cendol yang terbentuk biasanya berupa bulir panjang. Gula merahnya dicairkan dengan menambahkan air. Kunci utama untuk mendapatkan gula merah cair yang pas adalah menghentikan pemasakan ketika gula merah cair belum membentuk benang – benang gula. Kemudian bahan lain seperti santan diambil dari hasil perasan kelapa parut yang kemudian dipanaskan dengan menambahkan sedikit garam (boleh juga tidak) dan memasaknya tidak sampai kental.
Penyajian es cendol Malino juga sangat sederhana. Cukup mengambil gelas, disarankan menggunakan gelas bening (untuk menambah sensasi segarnya saja). Bahan – bahan yang sudah dibuat sebelumnya kemudian dimasukkan satu per satu. Dalam memasukkan bahan yang sudah jadi, perlu menggunakan urutan (ini menurut beberapa penjual). Pertama, masukkan cendol hingga memenuhi setengah volume gelas, kemudian masukkan santan, lalu masukkan es batu (tergantung keinginan) dan tambahkan gula merah cair sesuai selera. Setelah semua bahan sudah dimasukkan, tinggal mengaduk rata dan nikmatilah sensasi kesegaran Es Cendol Malino yang beraroma pandan dan berasa manis gula aren yang menggoda lidah. Sebaiknya es cendol Malino dihidangkan pada saat siang hari atau kondisi lagi panas. Biasanya es cendol Malino disajikan sebagai appetizer (pencuci mulut atau hidangan penutup) di acara pesta ataupun kumpul keluarga dan teman.
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |