Oleh-oleh khas dari kota Garut bukan hanya ada Dodol Garut. Ada satu kue dari Garut yang patut dicoba. Endog Lewo namanya. Endog Lewo di kenal dengan sebutan Emplod, tetapi jika dalam bahasa sunda Endog itu memilki arti 'telur' (dari daerah kampung) Lewo. Masyarakat menyebut Endog Lewo karena bentuknya memang seperti telur dan makanan ini asal mulanya dari kampung Lewo mulai dikenal sejak tahun 1980-an hingga saat ini. Endog Lewo memilki citarasa yang gurih dan renyah. Tepat sekali jika kue ini dijadikan sebagai cemilan sehari-hari. Akan lebih lezat jika Endog Lewo ditambahkan kedalam makanan berkuah pedas seperti bakso, mie ayam, cuanki, mie rebus dan yang lainnya agar rasanya semakin nikmat. Bahannya sangat sederhana, yaitu singkong yang harus digiling, diperas dan didiamkan dulu selama 24 jam. Setelah itu dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu lainnya kemudian dibentuk bulat-bulat kecil seperti kelereng untuk selanjutnya digoreng sebelum dihidangkan.
Bahan-bahan:
½ btr kelapa parut ½ kg ketela 1 sdt garam 1 btg daun bawang Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat:
1. Setelah semua bahan-bahan di sediakan, kukus singkong dengan kelapa yang telah di parut hingga matang lalu haluskan hingga benar-benar halus, lakukan secara manual yaitu di tumbuk.
2. Masukan daun bawang, garam, aduk hingga tercampur rata. Masukan adonan ke dalam wadah, ambil adonan lalu pipihkan dan bentuk bulat. Lakukan hingga adonan habis.
3. Sediakan penggorengan, panaskan minyak dan goreng bulatan adonan hingga matang dengan menggunakan api yang sedang.
4. Angkat dan tiriskan.
5. Sajikan bersama mie bakso panas atau cuankie.
Sumber: http://www.resepnasional.com/cara-membuat-endog-lewo-khas-garut-enak-renyah-dan-gurih/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang