Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Maluku Kei
Enbal khas kei
- 7 Februari 2018

SINGKONG ia dipanggil. Manihot esculenta nama aktenya. Saya kira Manihot ini anak Tapanuli, tapi siapa sangka ia berasal dari Amazon. Nenek moyangnya bahkan sudah eksis sejak zaman pra-sejarah mendampingi manusia di belahan selatan benua Amerika. Sejatinya singkong tetap jadi tumbuhan eksotis Amerika Latin, jika saja Columbus tak berlayar ke barat disusul ekspansi kolonialis keparat. Spaniard dan Portugis awalnya menganggap singkong sebagai tanaman primitif, sehingga mereka membawanya keliling dunia untuk asupan pangan rakyat jajahan.

Pada abad ke-16 tibalah singkong di Nusantara. Kira-kira seperti ini perintah Portugis: "Tos parantos singkongnatos ditanamjoss dimakannyoss!" Penduduk pribumi walau heran tapi menyanggupi: "Dalavan anam siav boss!"

Demikianlah asal muasal singkong mulai menyebar ke seluruh gugus nusa. Tiba pula ia di Nuhu Evav, atau kini lebih dikenal sebagai Kepulauan Kei di Maluku Tenggara. Warga lokal pun turut gerakan menanam singkong (atau kelak disebut 'kasbi' dalam bahasa setempat). Umbi kasbi yang putih mulus setelah dikupas kulitnya tampak menggiurkan. Sayangnya banyak yang tak tahu jika tanaman itu beracun!

Singkong Beracun Jadi Makanan Pokok

Berseri-seri ibu Maria menyambut kedatangan kami di depan rumahnya di Ohoi Loon, Kei Kecil. Tak sengaja kami menemukan lapak enbal buatannya di sisi jalan (enbal adalah makanan khas Maluku Tenggara, kadang disebut juga embal). Kebetulan sekali Ibu Maria dan suami membuat sendiri enbal ini dari resep keluarga, dengan bahan baku yang diambil langsung dari kebun di belakang rumahnya. Apakah bahan bakunya?

Singkong beracun.

Saya tak tahu apakah Portugis sudah mengetahui perbedaan singkong beracun dengan yang tidak pada saat menyebarkannya ke tanah jajahan (berikut dengan cara pengolahannya). Tapi yang jelas penduduk Kei akhirnya berhasil menaklukkan singkong beracun ini dengan menjadikannya makanan pokok. Tak ada informasi apakah sempat ada korban selama proses 'penemuan' enbal oleh penduduk Kei. Yang jelas enbal dan olahannya sudah dapat dinikmati tanpa kuatir keracunan.

Enyahlah Kau Racun!

Kasbi yang ditanam biasanya butuh waktu satu tahun untuk masuk masa panen. Umbi tsb kemudian dikupas kulitnya lalu dicuci bersih. Semasa kecil saya paling suka mengunyah potongan umbi singkong yang masih mentah. Rasanya manis dan renyah. Tapi saya baru tahu jika semua umbi singkong sebenarnya mengandung bahan racun sianida! Hanya saja kandungannya berbeda, sehingga ada yang disebut singkong racun karena kandungan senyawa glikosida sianogen linamarin dan metil-linamarin tinggi (dapat menghasilkan 1 gram sianida per 1 kg umbi). Singkong yang ditanam pada musim kering biasanya cenderung punya kandungan racun lebih banyak.

Lalu bagaimana cara membedakan umbi yang beracun atau tidak?

Lihat saja apakah ada perubahan warna pada umbi menjadi kebiruan. Atau gigit saja, kalau terasa pahit segera singkirkan. Lagipula sebenarnya umbi singkong biasa yang dikupas dan dicuci bersih (lalu dimasak) umumnya sudah aman dikonsumsi karena senyawa racun sudah menguap. Beda halnya dengan umbi singkong berkadar racun tinggi yang harus melalui proses tertentu sebelum aman disantap.

Jadi setelah umbi dikupas dan dicuci bersih, kemudian diparut menggunakan parudang (alat parut khusus dari besi). Hasil parutan lalu dikemas dalam wadah kain/karung, sebelum diperas dengan alat tindis (dijepit dengan kayu dan batu selama satu malam). Proses pemerasan ini paling penting untuk mengeluarkan semua racun. Setelah diperas satu malam, ampas umbi parut sudah menjadi tepung yang siap dijemur atau diangin-anginkan. Ibu Maria masih melanjutkan ke proses mengayak tepung supaya hasilnya lebih halus.

Voila, jadilah bahan baku enbal siap olah!

enbal meja tindis Alat tindis tradisional untuk memeras hasil parutan singkong dengan jepitan kayu dan tindihan batu. Mirip alat eksekusi tawanan ya (meski teman saya bilang mirip properti BDSM). Dijepit dan ditindih satu malam begini gimana gak keluar semua cairannya? #soundswrong enbal mesin tindis Alat tindis yang lebih modern. Baskom biru adalah tempat penampungan cairan umbi. Racunnya sepertinya sudah menguap.

Enbal dan Aneka Olahannya

Enbal yang masih berupa tepung (kadang disebut juga 'ampas sagu' meski tak ada keterlibatan sagu) ini sebenarnya sudah layak santap. Tapi tenang, penduduk Kei sudah piawai mengolahnya hingga siap dinikmati. Di antaranya enbal bubuhuk (biasanya dicampur kelapa lalu digoreng/dibakar, disajikan dalam bentuk slice, dan paling nikmat disantap dengan ikan kuah kuning), enbal bunga (berbentuk seperti wafel putih bundar dengan tekstur ringan seperti busa, cocok dijadikan teman minum kopi), enbal lempeng (berbentuk persegi panjang dengan tambahan rasa, mulai cokelat, keju, hingga kacang), enbal swami (mirip embal bubuhuk yang dicampur kelapa, namun dikukus), dll.

Spesialisasi ibu Maria ialah membuat enbal bunga dan enbal kacang. Saya sendiri sempat mencicipi enbal kacang di penjual oleh-oleh di dekat Pelabuhan Tual, namun ternyata hanya buatan ibu Maria yang jadi favorit. Rasanya lebih lezat, teksturnya lebih padat namun tetap renyah dikunyah. Ibu Maria bahkan sempat menunjukkan lempeng besi yang digunakan untuk memanggang enbal kacang. Jadi adonannya dicampur kacang dan sedikit gula, dicetak di lempeng, lalu dipanggang di atas bara.

Sementara enbal bunga yang berbentuk bundar besar ternyata bisa 'dipotek' menjadi potongan-potongan kecil berbentuk hati. So sweet pisan! Mungkin bisa dijadikan kode terselubung bagi insan yang sedang berbagi rasa. Saya sempat mencicip 'potekan' enbal bunga buatan ibu Maria. Rasanya hambar cenderung kelat/sepat, dengan sedikit after taste masam. Ia memang paling nikmat setelah dicelup ke kopi atau teh kayu manis, berteman pisang kepok goreng, dan jingga matahari terbenam. Beuh!

Sambil mencicipi penganan khas Maluku Tenggara ini (ibu Maria bersikeras memberi kami sample for free meski kami sudah membeli beberapa bungkus), saya sempat bertanya pada ibu Maria apakah jenis kasbi biasa juga bisa digunakan sebagai bahan baku enbal. Ternyata beliau bilang bisa saja, namun kualitas rasa dan tekstur malah kurang mantap dibandingkan enbal dari kasbi beracun.

Pertanyaan lainnya adalah dikemanakan cairan racun yang tertampung dari hasil perasan. Ibu Maria bilang sudah ada yang membeli untuk kebutuhan farmasi. Syukurlah, asal jangan disalahgunakan untuk hal yang tidak-tidak. Yang jelas enbal yang sudah siap santap dijamin sudah bebas racun. Muan bena!*

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya