Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Dongeng Jawa Timur Jawa Timur
Dongeng Si Kancil Menipu Buaya
- 7 Januari 2015 - direvisi ke 4 oleh Bangindsoft pada 14 Oktober 2024

Dongeng Si Kancil merupakan cerita rakyat Indonesia yang sangat terkenal. Berikut ini akan diceritakan dongeng si kancil menipu buaya yang merupakan lanjutan dari cerita si kancil mencuri timun. Setelah berhasil kancil mencuri timun  kemudian lolos dari kurungan Pak Tani dengan cara menipu anjing, Si Kancil berlari ke hutan sampai akhirnya ia tiba ke sebuah sungai dalam. Kancil berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa menyeberangi sungai tersebut.

"Sungai ini sepertinya sangat dalam. Bagaimana aku bisa menyeberanginya sedangkan aku tidak bisa berenang?" Si Kancil berpikir keras.

Si Kancil melihat sekelompok pohon pisang tumbuh di dekat sungai. Dia kemudian berusaha merobohkan beberapa pohon pisang . Ia mendorong pohon pisang tersebut satu persatu hingga roboh. Rencanaya, Si Kancil hendak menggunakan batang-batang pohon pisang untuk menyeberangi sungai.

"Aduh berat sekali pohon-pohon pisang ini." Si Kancil mengeluh.

Saat sedang sibuk mendorong pohon-pohon pisang, tiba-tiba seekor buaya muncul dari dalam sungai. Mulut buaya menerkam kaki Si Kancil. Si Kancil kaget sambil berteriak kesakitan.

"Aduh Pak Buaya tolong jangan gigit aku!" teriak Si Kancil merasa kaget lgi kesakitan.

"Diam kamu cil. Aku sedang lapar sekarang cil." Pak Buaya tidak perduli.

"Iya aku tahu Pak Buaya, tapi sekarang perutku juga sedang lapar...Biarkan aku mencari makan dahulu baru nanti kau memakan tubuhku. Aku tidak mungkin bisa lari darimu Pak Buaya." Si Kancil memohon pada Pak Buaya.

"Baiklah. Kuberi kesempatan kau cari makan dulu cil. Tapi awas jangan coba-coba lari dariku cil." kata pak Buaya.

Pak Buaya dengan bodohnya percaya pada kancil. Dia tidak tahu bahwa kancil punya rencana untuk melarikan diri.

"Pak Buaya, temanmu banyak kan?" tanya kancil.

"Memangnya kenapa cil? Temanku di sungai ini banyak cil." ujar buaya.

"Tolong panggil teman-temanmu untuk ikut memakanku. Tapi sebelumnya biarkan aku mencari makan dahulu. Disekitar sungai ini banyak makanan, biarkan aku makan dahulu sampai kenyang. Setelah aku kenyang kalian boleh memakanku." jawab kancil.

Pak Buaya sedikit curiga terhadap permintaan kancil. Pak Buaya mengancam Si Kancil agar jangan coba-coba berbohong.

"Kau tidak berusaha membohongiku kan hei kancil? jangan coba-coba membohongiku kancil!" ancam pak buaya.

"Mana mungkin aku membohongimu pak buaya? tubuhku kecil, tidak mungkin bisa melawanmu." jawab kancil.

Pak buaya pun percaya kemudian memanggil teman-temannya. Selanjutnya ia membiarkan si kancil di tepian sungai untuk mencari makan. Setelah si kancil selesai mencari makan, ia mendatangi pak buaya dan menanyakan jumlah teman-temannya.

"Pak buaya, boleh aku tahu berapa jumlah teman-temanmu? Tubuhku kecil, bagaimana engkau mau membagi-bagikan dagingku pada temanmu secara adil jika engkau tidak tahu jumlah teman-temanmu?" tanya si kancil.

"Wah teman-temanku banyak cil. Aku tidak tahu berapa jumlahnya." kata buaya.

"Baiklah kalo begitu aku akan membantu menghitung jumlah kalian. Berbarislah dari sini hingga ke seberang sungai." kata si kancil.

Si Kancil Menipu Buaya

Pak buaya menuruti permintaan si kancil dan segera meminta teman-temannya berbaris. Si Kancil pun segera melompat dari satu punggung buaya ke punggung buaya berikutnya sambil berhitung. Sesampainya di seberang sungai, si kancil segera melarikan diri dengan cepat seraya melambaikan tangan sembari mengucapkan selamat tinggal pada para buaya.

"Selamat tinggal Pak Buaya, terimakasih sudah menolongku mengantar ke seberang sungai." ujar si kancil.

Para buaya kaget dan marah pada si kancil.

"Kurang ajar kamu kancil sudah menipu aku! Aku belum memakan dagingmu tapi kamu malah melarikan diri." pak buaya marah.

"Aku masih ingin hidup. Siapa yang bodoh mau dimakan buaya." si kancil tertawa terbahak-bahak.

Para buaya sangat marah dengan kelakuan si kancil sambil menyesali kebodohan mereka.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline