×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bangunan

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Jawa Timur

Asal Daerah

Sawahan, Surabaya

Don Bosco Te Huis

Tanggal 11 Nov 2014 oleh Sriutanti .

Don Bosco Te Huis terletak di Jalan Tidar No. 115, kelurahan Sawahan, kecamatan Sawahan, Surabaya Jawa Timur. Luas lahannya 22361m² dan luas bangunannya 38500m².

Don Bosco Te Huis adalah Panti Asuhan anak-anak, yang berdiri sejak tanggal 8 Maret 1927, merupakan yayasan yang didirikan oleh pastur G.J Ter Veer yang menjadi Direktur pertama dari tahun 1927 sampai dengan 1933. Pada awal tahun 1927, yayasan telah mempunyai tanggungan banyak anak, tetapi karena belum memilki panti sendiri maka anak-anak ditampung di panti-panti lain dan di rumah pondokan. Pada tanggal 2-12-1931 panti pertama kali di rumah sewaan di jalan Ngemplak No. 7 – 8 Surabaya. Selanjutnya tahun 1936 membeli tanah di jalan Tidar yang dibangun dan ditempati sampai sekarang.

Don Bosco Te Huis dirancang oleh Henrie Estour dengan gaya arsitektur perpaduan modern dan alam tropis. Ditandai dengan adanya galeri berfungsi sebagai koridor yang menghubungkan kamar-kamar penahan sinar matahari langsung dan air hujan terhadap pintu kamar yang terbuka.

Berdenah “U”, terdiri dari bangunan induk dan diapit dua jajaran bangunan. Di antara bangunan induk dan bangunan samping terdapat ruang terbuka yang dijadikan taman. Pada bagian tengah (pusat) terdapat bangunan gereja (kapel). Seluruh bangunannya berlantai satu dengan jendela-jendela besar di tiap kamar. Jendela ini sebagai ventilasi dan lubang cahaya. Jendela dan pintu menggunakan kusen berbahan kayu jati. Pada bagian depan bangunan ini, terdapat satu buah pintu masuk berbentuk lengkung (arch) dengan ukuran tinggi 225cm dan lebar 250cm model kupu tarung yang disatukan dengan galeri depan. Sementara itu, gevel depannya horisontal dengan atap datar dan berbentuk kubus. Pada bagian belakang memiliki sumur-sumur pembuangan air limbah sehingga air yang dibuang ke sungai dibelakang bangunan telah mengalami penyaringan.

 

DISKUSI


TERBARU


Candi Pembakara...

Oleh Seraphimuriel | 23 May 2025.
Cagar Budaya

Candi Pembakaran berada di kompleks Ratu Boko, dimana kita dapat melihatnya setelah melewati gerbang ke-2 dan berada sekitar 30 m ke arah kiri. Dari...

Makam Dokter Wa...

Oleh Seraphimuriel | 23 May 2025.
Cagar Budaya

Makam Dokter Wahidin Soedirohoesodo terletak di ruang semi terbuka dengan dinding di sisi utara di dalam kompleks pemakaman keluarga. Kompleks pemaka...

ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...