Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Bela Diri Sumatera Utara Simalungun
Dihar
- 15 Agustus 2018

Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan yang memiliki ciri khas masing-masing yang menjadikannya suatu kekayaan dari suku-suku tersebut, misalnya dalam hal kesenian, pakaian adat, bahasa, arsitektur, dll. Salah satu ragam budaya yang ada di hampir setiap suku adalah seni bela diri silat.

Silat merupakan seni beladiri khas dari beberapa daerah di Indonesia. Meski memiliki kesamaan dari sisi penamaan, namun ada perbedaa dalam gaya, ciri, ataupun pesan yang ingin disampaikan dalam setiap aliran seni beladiri ini.

Salah satu ragam silat yang ada di Indonesia adalah Silat Dihar yang berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara.

Silat Dihar, yang mulai berkembang ditengah masyarakat adat Simalungun sekitar abad ke-16, ini merupakan intuisi pertahanan yang dilatih dan dikembangkan berdasarkan pengalaman hingga memunculkan karakter pertahanan yang khas.

Lebih jauh, sikap dasar, langkah-langkah, ekspresi dan gaya Silat Dihar menjadi akar atau dasar untuk memulai gerak Tari Tor-tor Simalungun, dengan kata lain Tor-tor Simalungun berpondasi pada Silat Dihar. Tanpa itu, maka Tor-tor Simalungun akan kehilangan roh dasarnya. Artinya, untuk belajar Tari Tor-tor Simalungun, harus terlebih dahulu mempelajari Silat Dihar.

Silat Dihar terbagi dalam beberapa jurus, yakni Sitarlak, Natar, Bona Uhur, Horbou Sihalung, Rimau Putih dan Balang Sahua.

·         Sitarlak adalah teknik silat dengan ragam gerak angkat kaki dan menerjang serta memukul.

·         Natar adalah gerakan silat bawah yang gerakan kakinya harus kontak bumi atau sedikitpun tidak mengangkat kaki dari tanah.

·         Bona Uhur adalah gerakan silat dengan ragam gerak terbuka, telapak kaki menyerang lawan.

·         Horbou Sihalung adalah gerakan silat yang terinspirasi dari gerakan kerbau.

·         Rimau Putih adalah gerakan yang terinspirasi dari gerakan harimau.

·         Balang Sahua adalah gerakan silat yang diambil dari teknik dan gerakan belalang.

Sikap dasar silat ini sarat akan pesan-pesan religius dan petuah kehidupan. Pertama yakni Biar Mangidah Naibata, atau pesan untuk takut akan Tuhan. Kemudian, Toruh Maruhur atau pesan untuk selalu rendah hati. Terakhir, Pakkoromon Diri atau penguasaan diri.

Silat Dihar adalah teknik bela diri Simalungun yang lebih mengutamakan pertahanan dibandingkan serangan, ditambah sifat-sifat ksatria yang sangat ditekankan kepada para pesilat Dihar. Sebagai contoh, pesilat Dihar tidak akan menyerang lawan atau musuh yang sedang terjatuh saat bertarung, melainkan menunggunya untuk bangkit dan memulai pertarungan lagi.

Seni Beladiri Dihar Simalungun selain untuk pertahanan diri, biasanya dilakukan masyarakat Simalungun dalam suatu prosesi adat maupun kegiatan resmi untuk menyambut tamu-tamu kehormatan seperti Raja Simalungun. Sebahagian masyarakat Simalungun menyebut dihar merupakan tortor dihar karena digunakan untuk penyambutan, kadang juga ditampilkan sebagai pertunjukan oleh sebab itu, dihar sering dikenal sebagai tari apalagi dihar ini diiringi musik jadi semakin jelas bahwa dihar ini merupakan tari penyambutan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU