Musik dan Lagu
Musik dan Lagu
Lagu Sumatera Barat Sumatera Barat
Dendang
- 5 Mei 2019

Sumber: Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Sumatera Barat

 

lstilah untuk seni suara seni vokal atau menyanyi di Sumatera Barat. Orang berdendang sama artinya dengan orang menyanyi atau orang melagu. 

Kata dendang berasal dari kata "den indang" yang pada mulanya berarti "saya asuh". Indang artinya mengasuh juga menampi, yaitu mernisahkan beras dengan antahnya dengan jalan mengayun-ayunkan niru secara terus menerus sampai beras berpisah dengan antahnya. Dalam mengasuh den indang mengayun- ayunkan anak sambil mengeluarkan kata-kata merayu untuk menenangkan anak tersebut supaya jangan menangis. Kata-kata tersebut diulang-ulang dengan irama tertentu. Perpaduan antara bunyi kata-kata dengan pekerjaan mengayun anak yang dilakukan secara terus menerus itu menimbulkan pula suatu irama yang khusus. Irama inilah yang kemudian berkembang menjadi dendang. Apabila timbulnya istilah dendang buat pertama kali di Sumatera Barat tidak dapat diketahui. Sekarang istilah dendang sudah dikenal orang Minang secara umum. 

 

Nama-nama dendang sangat banyak. Hampir di setiap kenegarian ada nama dendang tersendiri. Menurut daerahnya dendang dapat dibagi dalam empat bahagian 

1. Dendang Luhak Tanah Datar
2. Dendang Luhak Agam
3. Dendang Luhak Lima Puluh Kota 

4. Dendang daerah pesisir. 

 

Dendang no. 1 s/d 3 dinamakan juga dendang Darek dan no. 4 dendang pes1srr. Perbedaan antara dendang darek dengan dendang pesisir adalah pada tangga nadanya. Tangga nada dendang darek pentatonis dengan susunan nada: 1. 2. 3. 4. 5. (do. re. mi.fa.so)atau dengan 5. 6.1.2.3.(so.la.do.re.rni). 

 

Disebahagian daerah bahkan ada lagi perbedaan tangga nada ini walaupun sama-sama tergolong dalam dendang darek juga, misalnya seperti Ratok-ratok: Koto Tuo, Rimbo Panjang, Batu Balang, Kumbang Cari susunan tangga nadanya adalah 1 ,2,3,4,5, (do, re, mi, fa, so). Sedang irama Kubang Balembak susunan tangga nadanya adalah 5, 6, 1, 2, 3, (so, la, do, re, mi). Talaga Biru dan Tanjung Pati tangga nada adalah: 1, 2, 3, 4, 5, 6 (do, re, mi, fa, so, la). Malereng Tabiang susunan tangga nadanya adalah: 1, 2, 3, 4, (do re, mi, fa). Si Kanduang lyo susunan tangga nadanya adalah: 1, 2, 3, (do, re, mi). Simpang Ampek (di Pasaman) adalah: 1, 2, 3, 5, 6 (do, re, mi, so, la). Jadi nada nyanyi daerah darek adalah non diatonis. Sedangkan dendang pesisir tangga nada adalah heptatonis. Lagu-lagu pelayaran tangga nadanya adalah heptatonis tidak lengkap karena susunan tangga nadanya adalah 1 , 2, 3, 4, 5, 6 (do, re, mi, fa, so, la) begitu juga dengan lagu Dayung Palinggam, kedua-duanya tergolong pesisir. Sedangkan dendang si Kadarang di Pariaman adalah heptatonis lengkap, karena susunan tangga nadanya adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 (do,re,mi,fa,so,la,si). Umumnya dendang darek adalah diatonis,walaupun ada yang tidak lengkap. 

 

Menurut iramanya dendang ini terbagi pula dalam-·beberapa bahagian, yaitu: dendang ratok, dendang kaba, dendang tari, dendang salawat talam dan dendang indang. Irama dendang ratok biasanya membawakan lagu-lagu sedih. Asal mulanya dendang ratok ini adalah dari perbuatan orang meratap karena kematian, kemalangan dan lain-lain sebagainya. Jalan meratap itu keluar kata-kata yang lama kelamaan menge1uarkan suatu irama tertentu yang akhirnya berkembang menjadi irama den­ dang ratok. Karena itu biasanya iramanya sedih. 

 

Dendang kaba adalah irama nyanyi kaba, iraina nyanyi yang bisa dipergunakan untuk menyanyikan ceritera-ceritera rakyat atau kaba. Irama dendang kaba banyak pu­ la macamnya sesuai dengan jalan cerita dan situasi waktu berdendang itu, jadi sangat tergantung pada tukang dendangnya sendiri. Contoh lagu-lagu yang mempergunakan irama dendang kaba adalah : Gadang Batipuah, Batipuah X Koto, Dayang Daini, Aliok dan Talipuak,Si Jobang dan sebagainya. 


Dendang tari adalah irama lagu yang dipergunakim untuk mengiringi tari yang 

biasanya bersifat gembira. Contoh lagu-lagu dengan irama dendang tari ini adalah : Si Tujuah, Indang Sari Lamak di daerah Lima Puluh Kota, Si Bungsu Bajalan Malam, dendang Talu, Si Kumbang Cari, Si Marantang di daerah Agam, Din Din Cak Din Din, Si Kanduang Iyo, Din Din Ai di daerah Tanah Datar. 

 

Dendang Salawat Talam adalah dendang yang iramanya berbau irama Padang Pasir (Arab) sesuai dengan asalnya dari penyiar-penyiar agama Islam. Pada mulanya kata-kata yang dinyanyikan dengan irama ini adalah kata-kata bahasa Arab, tetapi kemudian sudah dimasukkan kata-kata daerah setempat. Sekarang kata-kata ·Arab masih kedengaran dalam mendendangkan Selawat Talam itu. 

 

Irama indang adalah irama yang dipergunakan untuk mengiringi lagu-lagu berin­ dang. Permainan berindang adalah semacam permainan berbalas pantun yang dinya­ nyikan. Perma1nan ini terjadi antara dua kelompok yang berlawanan. Irama nyanyi yang mengiringi permainan itulah yang dinamakan dendang indang. 

 

Disamping irama-irama dendang yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi terdapat irama dendang yang lain di daerah Sumatera Barat, bahkan masih terus bertambah sesuai dengan kemampuan tukang cipta (pendendang)nya. Disamping itu irama dendang sendiri tidak mempunyai aturan tertentu untuk membuatnya, kadang­ kadahg bunyi yang sering didengar saja sudah cukup untuk dijadikan sebuah irama dendang bagi seorang pedendang. 

 

Karena dendang merupakan nyanyi yang umum di daerah Sumatera. Barat, maka alat-alat musik yang dapat mengiringinya banyak pula. Semua jenis alat musik tradisionil daerah Minangkabau dapat mengiringinya, asal sesuai dengan irama itu dan jenis serta sifat alat musiknya. Alat musik seperti bansi, saluang, talempong, pupuik baranak, pupuik batang padi, pupuik gadang, serunai dapat mengiringi suatu lagu tanpa diikuti oleh alat musik lainnya. Disamping itu ada pula alat musik tradisionil daerah Minangkabau yang tidak dapat membawakan irama melodi oori suatu lagu seperti alat: dol, adok, tansa (tasa), rebana, gendang. Biasanya alat yang begini hanya berfungsi sebagai alat pengiring atau penuntun irama. Jenis alat musik seperti : alat tiup, alat gesek, alat pukul dan alat petik dimiliki oleh musik daerah Minang­ kabau. 

 

Dengan keterangan diatas maka seluruh jenis lagu, nyanyi atau seni suara/vo­ kal tradisionil di daerah Sumatera Barat dapat dimasukkan kedalam dendang ini. 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline