Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Museum Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta
De'mata Trick Eye Museum
- 2 Januari 2019

Ingin merasakan menyeberang di jembatan kayu yang tua dan dibawahnya ada aliran sungai lahar panas merah membara, trus ingin merasakan menerima bunga tanda kasih dari Sri Sultan HB X, semuanya bisa anda temukan di De Mata Trick Eye Museum.

Di De Mata Trick Eye Museum, pengunjung dapat merasakan sensasi tiga dimensi dengan berbagai pose dan latar belakang yang mengagumkan karena seperti nyata. Disebut terbesar di dunia karena di XT Square Yogyakarta terdapat 120 gambar tiga dimensi, sedangkan di luar negeri paling banyak hanya 70 gambar.

Kehadiran De Mata Trick Eye Museum di XT Square, merupakan sesuatu yang baru, unik dan spektakuler, karena wahana wisata museum ini merupakan satu-satunya yang pertama di Yogyakarta bahkan di Jawa Tengah. Unik karena menghadirkan beraneka gambar mulai dari tema alam, olahraga, tokoh, binatang, super hero, roman, sirkus, ornamen, termasuk obyek wisata Tamansari dan Pagelaran Kraton Yogyakarta.

Menempati areal basement Jogja XT Square, penempatan gambar-gambar tiga dimensi ini pun dikonsep menggunakan model labirin sehingga tidak membuat jenuh para pengunjung museum ini. Sebagian besar karya merupakan kreasi Petrus Kusuma sendiri dan sebagian lain karya mahasiswa seni rupa ISI Yogyakarta.

Menjelang Libur Idul Fitri 2017, Museum De MATA De ARCA membuka satu wahana baru bertajuk DWalik. Pengelola DWalik menyiapkan hampir 30 wahana di dalamnya. Tetap mengusung konsep Illusions Room. Sebagai Museum rumah terbalik terbesar dengan koleksi terbanyak di Indonesia, DWalik siap memberikan warna yang berbeda.

Salah satu wahana yang ada di DWalik, Horror Room, dengan mengusung tema ruangan mengerikan dan penuh darah, sensasi berfoto di Horror Room pasti tidak akan bisa dilupakan. Lengkap dengan properti tengkorak berdarah dan penuh dengan rayap, memberikan kesan yang sangat mengerikan.

Tidak hanya Horror Room, ada juga ruangan Anti-Gravity, Ruangan Disko diatur sedemikian rupa sehingga memberikan kesan berbeda bagi para pengunjung yang berfoto. Berbeda pula ruangan Barber, mengusung tema ruangan 90, ruangan ini siap memberikan sensasi yang berbeda bagi para pengunjung. Ruang angkringan, lengkap dengan gerobak dan bungkusan nasi kucing dan anglo layak dicoba. Pengunjung bisa berinteraksi dengan property yang ada di setiap ruangan, bergaya suka-suka dan berekspresi.

DWalik juga dilengkapi dengan fasilitas De MATA Studio dengan teknologi greenscreen. Berbeda dengan greenscreen yang ada di Wahana De MATA 2, De MATA Studio kali ini mengangkat tema yang cukup anti-mainstream dengan menawarkan editing yang lebih menarik. Ada juga paket foto bagi pengunjung yang menginginkan berfoto dengan photographer professional.

Tidak hanya Pembukaan wahana baru, di wahana De ARCA, ada penambahan delapan patung baru. Avatar Jack & Neytiri, dengan tinggi hampir 3 meter siap berfoto dengan pengunjung. Didukung dengan 3D Artworks khas De MATA tentunya semakin mendukung latar berfoto. Tokoh Star Wars, Darth Varder juga kini siap diajak berselfie bersama. Tidak mau ketinggalan, Wolverine dengan tangan pisaunya juga ada di De ARCA Museum.

Nah, kali ini, bagi pengunjung yang ingin berfoto dengan Sultan Kosen, manusia tertinggi, atau berfoto dengan Chandra Dangi, manusia terpendek, atau malah bersama Maurine Uribe, manusia terbesar di Dunia, Di De ARCA bisa lho..

Ada juga yang baru di De ARCA, Aplikasi AR De ARCA turut diluncurkan. AR De ARCA memberikan informasi kepada pengunjung mengenai patung-patung yang ada di De ARCA. Aplikasi AR dapat diunduh secara gratis di Play Store.

Untuk harga tiket, pengunjung cukup merogoh kocek Rp. 120.000,- pada Senin-Jumat dan Rp. 140.000,- pada Sabtu, Minggu, Hari Libur. Tenang saja, pada Senin-Jumat, sebelum jam 3 sore, pengunjung bisa menikmati promo happy hour dengan harga Rp. 100.000,-. Pengunjung sudah bisa menikmati keempat wahana yang ada.

Informasi :

Endy (Marketing)
0856 4767 6669

mkt.demata@gmail.com

Jam Operasional De Mata De Arca D’Walik 10.00 – 20.00 WIB

 

sumber : https://visitingjogja.com/8177/de-mata-trick-eye-museum/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline