Nama Lokal : Daun Bungkus
Nama lain : Daun Tiga Jari
Deskripsi
Daun ini mirip dengan daun sirih yang menjalar dan menjuntai di pohon-pohon maupun di semak-semak di daerah yang beriklim panas. Daun bungkus yang dipakai masyarakat Papua ada beberapa macam. Salah satu jenis yang panas adalah daun yang menjalar yang daunnya ada tiga sehingga dikenal: daun tiga jari. Daun bungkus digunakan masyarakat pada laki-laki usia di atas 17 tahun dan bagian dari budaya . Daun bungkus banyak dibicarkan oleh kaum adam dan ibu-ibu.
Habitat dan Distribusi
Habitat tumbuhan ini banyak terdapat di hutan-hutan dan pinggiran di daerah yang agak panas di daerah Papua
Bagian yang digunakan
Daun yang tua dan muda
Cara Pemanfaatan Secara Tradisional
Daun dipotong halus-halus atau ditumbuk kemudian dicampur dengan sedikit minyak kelapa.Warna daun setelah diberi minyak kelapa warna hijau tua. Cara menggunakannya penis/zakar digusok dengan minyak kelapa, lebih baik dalam posisi ereksi kemudian bahan tadi ditaruh di daun atau perban dan dibungkus tidak lama yaitu sekitar 10 menit saja.Sifat daun agak panas. Biasanya daerah yang dibungkus jangan kena air selama 3-5 hari supaya tidak melepuh. Selain dibungkus daun yang dipotong halus juga dimasukkan dan direndam dalam minyak kelapa kampung (dibuat masyarakat). M inyak dari daun bungkus digunakan untuk mengurut penis.
Kegunaan bagi Masyarakat
Daun yang digunakan masyarakat di wilayah Biak, Supiori, Wondama, Manokwari, Sorong, masyarakat daerah pantai lainnya , digunakan untuk memperbesar penis (zakar) ,membuat penis lebih keras dan lama ejakulasi.
Informasi Kandungan Senyawa dan Aktivitas Farmakologis
belum ada laporan. Kemungkinan ada kandungan histaminnya karena memberi efek bengkak , gatal dan juga melebarkan pembuluh darah.
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang