Ritual
Ritual
Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan Perayaan-perayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Dandan Kali
- 29 Desember 2018

Upacara dandan kali atau becekan merupakan upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat di beberapa dusun, yaitu: Dusun Kepuh, Dusun Manggong, dan Dusun Pagerjuang. Dusun-dusun tersebut berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Dandan kali bertujuan untuk meminta hujan. Konon, di Desa Kepuharjo pernah mengalami kemarau panjang sampai 8 bulan, setelah kemarau panjang tersebut masyarakat meminta hujan dengan membawa sesaji, dan menyembelih kambing di Sungai Gendol. Tidak lama setelah upacara dilangsungkan, kemudian turun hujan yang lebat dan memberikan kesuburan di sekitar Kepuharjo.

Istilah “Dandan Kali” juga diberikan karena tempat upacara berada di sungai, dengan harapan sungai tetap dialiri air dan tidak mengalami kekeringan; bukan hanya Sungai Gendol, melainkan sungai-sungai di sekitarnya seperti Sungai Kretek dan Sungai Kebeng. Persyaratan utama dalam upacara dandan kali adalah semua yang hadir atau mengikuti prosesi upacara berjenis kelamin laki-laki, perempuan tidak diperbolehkan mengikuti prosesi upacara. Tidak ada yang mengetahui alasan larangan tersebut, masyarakat hanya menyebutnya sebagai tradisi turun-temurun.

Perempuan hanya bertugas membantu pembuatan nasi tumpeng di rumah, dan membantu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama upacara berlangsung. Tidak ada ketentuan dalam tata cara berpakaian, masyarakat cukup datang berpakaian seadanya membawa sesaji dan kambing yang akan disembelih. Setiap dusun menyiapkan satu kambing sehingga jumlah kambing yang disembelih ada 3 ekor – sesuai dengan jumlah dusun yang melaksanakannya, yaitu Dusun Kepuh, Dusun Manggong, dan Dusun Pagerjuang. Pantangan sesaji kambing dalam dandan kali bahwa kambing betina tidak boleh disembelih untuk upacara, karena dapat membawa malapetaka atau bencana kepada masyarakat; dan jenis kambing yang disembelih harus kambing jawa tidak diperbolehkan jenis lainnya.

Upacara dimulai dari pukul 07.00 WIB, jika warga dusun sudah berkumpul, dilakukan penyembelihan kambing, sebagian warga ada yang menyiapkan bumbu dan tungku untuk memasak. Kambing dimasak dengan bumbu mirip gulai dengan istilah “becekan”. Setelah selesai dimasak, daging kambing dibungkus menggunakan plastik dan dibagikan kepada peserta upacara, serta diberikan juga kepada orang-orang yang menginginkannya. Kenduri dimulai setelah shalat Jum’at di tempat yang sama. Upacara dandan kali dimaknai sebagai rasa syukur masyarakat kepada Zat Adikodrati yang telah memberikan kehidupan, rezeki serta keselamatan melalui nenek moyang atau pepunden yang telah meninggal.

Menurut Mardi Wiyono (maestro), kelak ketika manusia sudah meninggal, maka fisiknya saja yang ditinggalkan, sedangkan sukma atau ruhnya masih tetap hidup. Selain itu, Upacara dandan Kali bertujuan agar masyarakat Kepuharjo senantiasa diberikan keselamatan; bagi orang-orang yang mencari rezeki atau bekerja di sekitar tebing diberi keselamatan; bagi para petani diberikan hujan supaya dapat bercocok tanam; dan masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya sekitarnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, serta meningkatkan perekonomian masyarakar. Masyarakat percaya bahwa doa yang dilantukan dan harapan masyarakat selama upacara berlangsung akan dikabulkan, sehingga masyarakat berupaya untuk tetap melestarikan upacara tersebut, di samping sebagai upaya untuk melestarikan tradisi nenek moyang. Mereka juga meyakini bahwa jika upacara tersebut tidak dilakukan, akan terjadi suatu bencana yang akan menimpa mereka.

Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline