Permainan tradisional ini dahulu sangat terkenal sekali di daerahnya. Saya bukanlah asli orang Betawi namun sejak lahir sudah tinggal di Jakarta dan mengenyam pendidikan di Kota Jakarta. Tak ayal jika sedari dulu saya sudah paham tentang beberapa budaya Betawi. Mungkin untuk sebagian orang pernah belajar Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) saat SD dan saya masih sangat ingat tentang satu materi pernah dijelaskan oleh guru SD saya yang tidak hanya saya pelajari melainkan saya implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Permainan Dampu Bulan atau memiliki nama lain Taplak Meja merupakan permainan yang dapat menyehatkan badan. Permainan ini bersifat unisex ​atau dapat dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Jumlah pemainnya pun fleksibel yang penting lebih dari 1 orang.
Pertama yang harus dilakukan adalah dengan menggambarkan kotak-kotak di lahan datar yang bernomorkan 1-8 dan berakhiran nomor 9 yang membentuk setengah lingkaran (seperti bulan) menggunakan kapur tulis atau batu kapur. Selain itu, alat yang diperlukan dalam permainan ini adalah pecahan genting atau lantai (keramik).
Cara bermainnya adalah sebagai berikut :
1. Lemparkan pecahan genting yang kita punya dari jarak yang telah ditentukan dari luar kotak kuranglebih sejauh 50 cm dari kotak pertama. Kita harus melemparnya urut dengan nomor yang telah digambar tadi. Jika kita melemparnya ke kotak pertama yaitu nomor 1, pecahan genting itu harus tepat di dalam kotak, tidak boleh mengenai garis pinggir ataupun keluar dari kotak.
2. Setelah itu, barulah kita menjalankan giliran main kita dengan cara melompat satu kaki (kaki lainnya ditekuk ke belakang) langsung ke kotak nomor 2 sampai nomor 7-8 (karena bersebelahan) lalu ke arah sebaliknya sampai kita di nomor 2 lagi dan mengambil pecahan genting kita baru boleh menginjakkan kaki di kotak nomor 1 tadi.
3. Lakukan hal tersebut secara kontinu sampai nomor 9. Selama kita menjalankan giliran main kita tidak diperkenankan untuk menginjak garis tepi atau melewati nomor (kecuali tempat pecahan genting kita).
4. Jika di tengah-tengah permainan saat kita hendak melempar pecahan genting tidak sampai di kotak yang bernomor seharusnya kita tempati (keluar kotak/kena garis/masuk ke kotak yang salah) maka, itulah saat bagi lawan kita untuk menjalankan gilirannya dan taruhlah pecahan genting kita di kotak sebelumnya.
Selamat Bermain.
#OSKM2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.