Dalam bahasa daerah Minangkabau kata dama untuk damar adalah kemiri. Kata damar di daerah lain sering juga disebuttondeh atau disebut juga dama tondeh. Main damar adalah suatu permainan yang menggunakan buah kemiri. Permainan ini dilakukan oleh anak-anak waktu senggang atau pada masa jam istirahat sekolah.
Jumlah pemain yang umum dalam permainan ini antara 2 sampai 5 orang, dengan batas usia antara 7 sampai 15 tahun. Karena permainan ini membutuhkan sedikit kemampuan untuk menghitung serta skill fisik/otot untuk melempar maka permainan ini lebih cenderung dimainkan oleh anak laki-laki.
Peralatan yang diperlukan untuk permainan ini adalah buah kemiri (damar) yang terdiri atas dua jenis, yakni :
Arena permainan ini dapat dilakukan di lapangan yang datar dengan membuat dua buah garis, yakni :
Jenis permainan dama ini ada beberapa macam :
Damar taruhan disusun vertikal pada garis pandan dengan jarak ± 10 cm, sedangkan jarak damar terdepan dengan garis pandan adalah ± 10 meter.
Sebelum permainan dimulai lebih dulu diadakan suit untuk menentukan urutan 1, 2, 3 dan seterusnya. Yang kalah suit disebut kaduak. Si pemenang suit pertama, melemparkan pilinnya dalam keadaan berputar. Jika saat pelemparan itu pilinnya mengenai damar pertama maka seluruh damar mulai dari damar yang kenan sampai ke belakang menjadi miliknya, akan tetapi jika gagal maka pelemparan kedua dapat dilakukan oleh urutan yang menang suit kedua. Bila seluruh damar taruhan habis maka pemain yang kalah harus menambahnya sebesar taruhan yang disepakati sebelumnya yang disebut gandrik. Adakalanya pelemparan pilin mengenai damar pada urutan/susuna yang di tengah maka mulai dari damar yang kena lempar sampai urutan ke belakang menjadi milik si pelempar pilin. Dalam hal ini damar yang menjadi taruhan masih tersisa maka bagi pemain yang kalah harus menambah damarnya hal ini disebut kapik.
Jenis permainan ini, aturan dan jalannya permainan sama dengan permainan pertama perbedaannya hanyalah :
- Garis/deretan damar taruhan disusun horizontal dengan jarak antara damar yang satu dengan lainnya lebih kecil.
- Jarak antara pandan dengan garis/deretan damar taruhan sejauh ± 5 meter.
- Ketika pilin dilempar tanpa diputar dan tidak dilakukan pelemparan dari belakang.
Susunan damar taruhan pada jenis permainan ini berbentuk segitiga. Pada puncak segitiga teletak satu damar yang disebut kepala. Pelemparan dilakukan dari garis pandan sejauh ± 5 meter. Pelemparan tidak dilakukan dari belakang dan pilin tidak diputar. Jika yang kena lempar adalah kepala maka seluruh damar kecuali kepala menjadi milik si pelempar, jika yang kena adalah salah satu damar pada barisan kedua maka seluruh damar kecuali kepala menjadi si pelempar.
Garis damar taruhan dibuat sejajar dengan garis padan yang panjangnya kira-kira 1,5 meter sampai dengan 2 meter. Si pemain meletakkan seluruh damarnya di telapak tangannya lalu melemparkannya sambil menyerakkannya ke arah garis batas. Jika seluruh damar taruhan yang kebetulan masih belum melampaui garis batas maka dapat diulang sebanyak 3 kali. Dan jika hal ini belum juga tercapai, maka giliran melempar beralih pada pemain berikutnya. Akan halnya pemain yang lainnya bersepakat menentukan dan tidak bersinggungan dengan damar yang lainnya maka si pelempar dapat mengambil seluruh damar yang disebarnya tadi.
Ada juga variasi lain dalam permainan sebar ini, bila damar yang diserakkan tidak melampaui garis batas, tidak dilakukan penyebaran ulangan. Damar yang dipatok dan damar pelempar (patok) harus terlempar melalui garis batas. Peraturan talen dan tambah berlaku dalam jenis permainan ini. Pemain yang menang akan mendapatkan damar yang banyak dari damar lawannya main.
Sumber: Direktorat Permuseuman. 1998. Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1470/permainan-dama
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang