×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Falsafat Hidup

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Batak Toba

Dalihan Na Tolu

Tanggal 17 Sep 2014 oleh Paskah .

Dalihan Na Tolu merupakan sebuah sistem kekerabatan orang Batak yang melambangkan sikap hidup dalam bermasyarakat. Sistem kekerabatan ini menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak dilahirkan hingga meninggal dalam 3 posisi yang disebut DALIHAN NA TOLU (bahasa Toba). Dalihan **dapat diartikan sebagai "tungku" dan "sahundulan" sebagai "posisi duduk". Keduanya mengandung arti yang sama, **'3 POSISI PENTING' dalam kekerabatan orang Batak tersebut terdiri dari:

  1. Hulahula adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak) sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
  2. Dongan Tubu disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu artinya hati-hati dalam menjaga persaudaraan agar terhindar dari pertikaian.
  3. Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Meskipun berfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Pihak boru juga tetap harus dihargai juga harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.

Dalihan Na Tolu bukanlah kasta dalam sistem kekerabatak Batak, karena pada dasarnya  setiap orang Batak memiliki ketiga posisi tersebut. Ada  saatnya memposisikan diri sebagai Hula hula/Tondong, ada saatnya menempati posisi sebagai Dongan Tubu/Sanina dan ada saatnya menjadi BORU. Pada prinsipnya, Dalihan Na Tolu digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat Batak Toba.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...