Jika menyebut nama Surabaya, sebagian orang mungkin akan berpendapat kota pahlawan adalah gudang makanan enak. Iya, kuliner seperti, rawon, rujak cingur, tahu tek, lontong balap menjadi beberapa nama andalan makanan khas yang sudah terkenal enak di nusantara. Selain nama-nama di atas, ada satu lagi kuliner khas Surabaya yang juga tidak kalah enaknya yaitu sate kerang.
Sate kerang biasanya menjadi menu yang pas untuk teman menikmati lontong balap. Paduan rasa yang pedas serta sedikit manis berkat siraman kecap menjadikan sate ini menggoda siapa saja untuk mencobanya.
Tekstur daging kerang yang kenyal saat berada di mulut menjadikan momen menikmati sate kerang mengundang sensasi tersendiri. Uniknya, daging kerang yang disajikan tidak dibakar maupun dipanggang layaknya sate-sate yang selama ini kita kenal. Daging kerang di sate ini hanya direbus kemudian disiram dengan bumbu kecap dan sambal.
Proses pembuatan sate kerang sendiri harus melewati beberapa tahap. Pertama, daging kerang direndam dengan buah kiwi selama kurang lebih 30 menit. Setelah direbus, daging kerang yang berwarna coklat keemasan ini kemudian ditusukan pada tusuk sate dan siap disajikan.
Untuk mencari warung penjual sate kerang di Surabaya tidaklah begitu sulit. Sate kerang banyak ditemukan di sudut-sudut jalan kota yang memiliki ikon sura dan buaya ini. Harga satu porsi sate kerang juga tidak mahal. Satu porsi sate ini dijual dengan harga Rp10.000 - Rp15.000. Menikmati lontong balap dengan sate kerang menjadi sajian yang begitu menggugah selera saat berada di ibukota Jawa Timur ini.
Jika anda ingin membuatnya di rumah, silakan coba resep berikut :
500 gram kerang darah, direbus tidak dengan (tanpa ) kulitnya
2 cm Iengkuas
2 lembar daun salam
5 sdm kecap manis
Tusuk sate
2 sdm minyak goreng, untuk menumis
2 batang serai, ambil putihnya, memarkan
100 ml air
Bumbu Halus:
3 buah cabai merah, buang bijinya
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1 cm kunyit
1 sdm ketumbar
1 sdm gula merah,sisi halus
1 sdm air asam jawa
½ sdm merica halus
¼ jintan, sangrai
Garam secukupnya
1 cmj ahe
Cara Membuat Sate kerang Pedas Manis :
1. Tumis bumbu halus, daun, salam, serai, dan lengkuas sampa harum. Masukkan kerang, kecap manis, dan air. Aduk rata. Masak sampai bumbu mongering, angkat
2. Tusuk dengan tusukan sate. Panggang di atas bara api sampai matang, angkat
Tips Membuat sambal petis untuk sate kerang:
gerus cabai rawit sepedasnya dengan 2 sendok petis dan 1 sendok makan air. bubuhi 2 sendok makan kecap manis. aduk rata
masak sebentar di atas api kecil. aduk-aduk hingga petis, air, dan kecap manis menyatu. beri remasan bawang putih goreng ketika disajikan.
Sumber :
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mencicipi-kenyalnya-daging-sate-kerang
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja