Fermentasi daging, seperti bentuk fermentasi lainnya, adalah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Dimulai di masa purba, ketika manusia menemukan cara untuk menyimpan daging hasil buruan mereka agar bisa tahan lama dan dapat digunakan di kemudian hari. Metode yang paling lazim digunakan adalah dengan menggunakan garam yang mengurangi kelembaban dan membuat bakteri tidak dapat berkembang biak.
Di kawasan Asia Tenggara, Vietnam terkenal dengan daging fermentasinya yang dikenal dengan nama nem chua, sedangkan di Negeri Thai ada yang disebut naem. Di Indonesia sendiri ada urutan, sosis hasil fermentasi yang terkenal dari Bali. Namun mungkin belum banyak yang mengenal produk fermentasi daging dari Kalimantan Tengah dan Selatan.
Wadi adalah istilah dalam bahasa Maanyan, suku yang mendiami wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan, akan tetapi suku-suku lain di kedua provinsi tersebut telah mengadopsi jenis makanan ini juga. Unsur utama untuk membuat wadi adalah beras ketan yang sudah ditumbuk dan disangrai, disebut sa'mu dalam bahasa Maanyan dan kenta dalam bahasa Ngaju. Proses fermentasi tergolong mudah. Pertama-tama, daging dibersihkan terlebih dahulu, kemudian direndam dalam air garam selama 5 hingga 10 jam. Setelah diangkat, daging ditiriskan dan dibiarkan hingga kering. Daging yang telah kering dilumuri dengan sa'mu/kenta hingga merata untuk kemudian disimpan di dalam wadah yang tertutup rapat untuk proses fermentasi, biasanya untuk satu pekan lamanya.
Daging yang digunakan biasanya dari babi (wawui/wawuy dalam bahasa Maanyan, bawui/bawoi dalam bahasa Ngaju), akan tetapi ada juga yang menggunakan ikan. Bagi suku Banjar yang mayoritas beragama Islam, iwak wadi (ikan yang difermentasi) adalah salah satu makanan yang digemari. Proses membuat wadi yang diuraikan di atas adalah versi paling sederhana. Ada juga langkah-langkah lain seperti menambahkan gula aren dan bawang putih setelah langkah penggaraman; semuanya tergantung dari kebiasaan masing-masing.
Setelah proses fermentasi, wadi masih harus dimasak terlebih dahulu sebelum bisa dimakan. Jika ingin mencicipi berbagai olahan wadi, silakan berkunjung ke Kalimantan Tengah dan Selatan. Untuk Kalimantan Selatan, yang paling lazim ditemui adalah iwak wadi. Jika ingin mencoba wadi yang terbuat dari babi, mencarinya di Kalimantan Tengah akan lebih mudah.
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...