Danau Sicikecike berada di Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Dairi .Danau Sicikecike sekarang menjadi objek wisata yang dapat dinikmati di daerah ini.
Danau Sicikecike terdapat di perkampungan yang banyak ditumbuhi tumbuhan Cike ( sejenis tumbuhan yang banyak dipakai untuk membuat tikar dengan cara dianyam ) . Cike banayk tumbuh di sekitar Danau Sicikecike maka diberi nama Danau Sicikecike .
Menurut legenda , danau ini terbentuk karena air mata seorang ibu yang sedang bersedih. Dahulu kala di sebuah bukit hiduplah Raja Naga Rambe . Dia memiliki dua orang istri yang bernama beru Saraan dan beru Padang , sang raja meiliki tiga orang anak dari beru Saraan yang bernama Ujung , Angkat , dan Bintang . Dari beru Padang , sang raja juga mendapat keturunan sebanyak empat orang yang bernama Capah , Gajah Manik , Kuda Diri ,dan Sinamo. Suatu hari ketika musim menanam tiba , Raja Naga Jambe bersama seluruh anggota keluarganya , kecuali beru Saraan pergi ke ladang . Beru Saraan tidak dapat ikut karena sedang sakit sehingga dia tinggal dirumah bersama seekor kucing . Menurut kebiasaan pada masa itu jika musim menanam di ladang tiba , maka aktifitas masak memasak akan dilakukan diladang . makanan untuk orang yang ditinggal di rumah akan dibawa seorang dari ladang ke rumah . Begitulah yang seharusnya terjadi pada boru Saraan . Namun , anggota keluarga beru Saraan lalai dan lupa untuk mengantarkan makanan kepadanya sehingga beru Saraan merasa sedih karena dilupakan oleh keluarganya . Sambil menggendong dan mengelus kucingnya ia pun menangis , semakin lama air matanya semakin deras menetes dan seiring dengan rasa sedih yang semakin memuncak , beru Saraan mengadukan nasib kepada Tuhan . Tiba tiba saja langit menjadi gelap , hujan turun dengan lebat beserta angin kenjcang yang sambung menyambung .Lambat laun air semkain tinggi dan menenggelamkan kampung dimana beru Saraan beserta kucingnya berada dan membentuk sebuah danau. Mengetahui bahwa salah satu anggota keluarga Raja Naga Jambe tenggelam mereka memutuskan meninggalkan kampung tersebut dan menetap di wilayah lain secara terpisah. Semua nama nama keturunan raja tersebut saat ini menjadi marga - marga suku Pakpak yang disebut dengan istilah Si Pitu Marga ( kelompok tujuh marga) . Danau Sicikecike dipercaya sebagai daerah asal nenek moyang ketujuh marga tadi .Pada masyarakat Dairi ada larangan untuk memandikan kucing . JIka dilanggar dipercaya akan mendatangkan bencana.
REFERENSI : http://megalpmpsumut.blogspot.com/2014/05/legenda-dairi-asal-mula-danau-sicike.html?m=1
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...