Ornamen
Ornamen
budaya dan daerah Jawa Barat Cianjur
Contoh Budaya Indonesia di Jawa Barat
- 20 September 2017

Jenis dan Klasifikasi Hewan termasuk Burung dan Ikan


Hewan dipahami sebagai makhluk yang memiliki nyawa dan bisa bergerak atau berpindah tempat serta dapat bereaksi terhadap rangsangan tapi tidak berakal budi.
Klasifikasi Hewan 

Sesuai Klasifikasinya, Mahluk hidup tersebut terbagi menjadi 2 jenis besar, diantaranya yaitu Vertebrata yaitu mahluk hidup yang punya tulang belakang, dan Invertebrata yang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada umumnya, klasifikasi mahluk hidup yang menjadi Vertebrata serta Invertebrata ini merupakan klasifikasi berdasarkan struktur tubuh mahluk hidup.
Hewan Vertebrata
Vertebrata yaitu jenis binatang yang memiliki tulang belakang ataupun tulang punggung. Hewan-hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi bagi menjadi beberapa macam yakni :
Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas menggunakan insang melalui alat gerak berupa sirip dan memperbanyak keturunan dengan cara bertelur. Ikan memiliki banyak jenis yang kirai-kira mencapai 40.000 spesies. Agar memudahkan dalam pengenalannya maka spesies itu dikelompokkan sesuai kesamaan ciri yang ada. Dalam soal pengelompokan ikan terdapat ketidaksamaan antar para ahli taksonomi ikan. Sebagian ahli seperti Weber melokasikan ikan ke dalam suatu kelas Pisces, sedangkan yang lain memasukkan ke dalam superkelas. Ikan dikumpulkan dalam 3 (tiga) klasifikasi yaitu agnatha, chondrichthyes, osteichthyes (bony fish), dari ketiga klasifikasi itu, terbagi kembali kedalam beberapa macam, boleh dilihat pada keterangan berikut .
Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang mampu hidup pada dua alam (darat dan air), mempunyai darah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) lalu bernafas dengan paru-paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander lalu kadal air.
Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang mempunyai darah dingin dan didapati sisik yang melengkapi tubuhnya. Contoh Hewan Reptil yaitu buaya, kadal dengan ular.
Burung (Aves), yaitu Hewan yang mampu terbang, jenis Aves atau Burung tersebut memiliki bulu yang melengkapi tubuhnya memakai alat gerak merwujud kaki dan sayap. Meski Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, terdapat beberapa jenis hewan yang. 
Semua tubuhnya terbungkus oleh bulu, Hampir semua aves memiliki sayap Tidak memiliki gigi, tapi memiliki paruh untuk makan. aves adalah hewan berdarah panas Tidak memiliki vesika urinaria. Zat-zat ekresi nya setengah padat. Sudah memiliki 12 nervi cranualis Pada suhu tubuhnya tetap (homoiothermis) Fertilisasi terjadi di dalam sebuah tubuh


Filum Cnidari umumnya terdapat di wilayah laut. Filum Cnidaria kadang-kadang diberka kategori sebagai filum Coelenterata karena merupakan binatang berongga yang dinamakan dengan Coelenteron.



Filum Ctenophora yakni binatang yang memiliki lubang kecil atau pori hampir di semua badannya. Pori-Pori-pori tersebut dapat mengeluarkan zat racun yang digunakan untuk mengalahkan mangsa atau musuhnya. Meskipun bentuknya seperti ubur-ubur, tetapi filum Coelenterata tidak memiliki sel penyengat (knidosit) seperti pada filmu Cnidaria. Filum Ctenophora terkadang diberikan kategori sebagai filum Coelenterata sebab merupakan hewan yang berongga yang dinamakan dengan Coelenteron.



Filum Platyhelminthes atau Cacing Pipih, adalah hewan yang bentuknya seperti cacing dengan badan pipih dan tidak bersegmen Cacing pipih tersebut pada umumnya hidup di laut, sungai, danau, ataupun bersifat parasit di sekitar badan binatang lainnya. Ada 3 klasifikasi pada filum Platyhelminthes ialah Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).
Cacing Gilik (Filum Nematoda), ialah seperti cacing yang bentuknya gilik. Dua ujung tubuh Cacing Gilik berbentuk runcing dan sedangkan bentuk tengahnya bulat. Contoh Filum Nematoda diantaranya seperti cacing tambang, seperti cacing askaris dan cacing filaria.
Cacing Gelang (Filum Annelida), yakni cacing yang badannya terdiri dari segmen-segmen seperti gelang dengan terdiri dari berbagai orgdean sistem yang baik dengan sistem pengedaran darah tertutup. Filum Annelida dibagi menjadi 5 bagian yakni Polychaeta (mempunyai rambut banyak), Oligochaeta (berambut sedikit atau tidak mempunyai rambut sama sekali), dan Hirudinea (penghisap darah). Contoh mirip cacing berjenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, mirip cacing pasir, mirip cacing kipas dan lintah.
Filum Mollusca (Filum Moluska), adalah binatang yang berbadan lunak, baik dilindungi menggunakan cangkang ataupun yang tidak dilindungi oleh cangkang. Cangkang Filum Mollusca terbentuk dari berbagai bahan zat kapur (kalsium). Filum Mollusca tersusub dari tiga bagian yakni P (mempunyai 2 buah cangkang seperti kerang, tiram dan simping), Gastropoda (Siput baik mempunyai cangkang ataupun tidak), Cumi-cumi dan gurita Cepalophoda (Gurita dan cumi-cumi),Amphineura dan Scaphopoda jual minyak bubut.

Filum Artropoda, yakni filum bertubuh segmen yang umumnya menyatu menjaji 2 ataupun 3 wilayah yang sudah jelas, anggota badan bersegmen berpasangan dan bilateral simetri. Filum Artropda dikenal dengan julukan binatang yang berbuku-buku. Filum Artropoda terbagi jadi berbagai kelas, conothnya ialah Chelicerata (tungau, kalajengking, laba-laba), lipan (Myriapoda), Krustasea (lobster, kepiting, udang) dan serangga (Hexapoda).

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline