Makanan Minuman
Makanan Minuman
Asal Usul Colenak Jawa Barat Bandung
Colenak Khas Bandung

Colenak merupakan salah satu makanan khas Jawa Barat yang berbahan dasar peuyeum. Dikenal juga dengan nama tape bakar, makanan ini disukai karena rasanya manis dan cocok untuk dijadikan cemilan. Rupanya makanan manis ini memiliki cerita tersendiri yang membuatnya bisa terkenal seperti sekarang.

Pada tahun 1930, Murdi yang merupakan pioner colenak mulai melakoni usahanya. Dia berjualan makanan tradisional tersebut di pinggir Jalan Ahmad Yani (Cicadas) No 733, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Kakek jualannya di tempat kecil. Dulu makanan ini disebut peyeum digulaan (tape dicampur gula)," ujar Betty Nuraety (43), cucu Murdi, saat ditemui detikcom di gerai Colenak Murdi Putra, Rabu (8/4/2015).

Makanan berpenampilan sederhana ini berbahan singkong yang dijadikan tape atau peyeum. Lalu tape dibakar menggunakan arang. Setelah itu, hidangan tape bakar dilumuri kelapa parut dan cairan gula merah.

"Jadi saat tape dibakar, asapnya ke mana-mana. Kakek kan jualan di depan (pinggir jalan). Nah, aroma asap tape bakar itu mengundang perhatian orang," kata Betty.

Kondisi tersebut membuat pembeli berdatangan untuk mencoba menikmati 'peyeum digulaan'. Rupanya ada konsumen yang tiba-tiba menyarankan agar camilan buatan Murdi mesti memiliki 'merek'.

"Konsumen mengusulkan diberi nama colenak. Ya karena cara makan tape bakar ini dicocol (disentuh berulang kali) pakai gula merah. Banyak pembeli menyebut enak. Maka tercetuslah colenak atau singkatan dari dicocol enak," tutur Betty.

Di tahun 1955, Colenak Murdi menjadi salah satu cemilan yang dihidangkan dalam Konfrensi Asia Afrika. Semenjak menjadi sajian di acara KAA, nama Colenak Murdi semakin dikenal.

Saat ini, Colenak Murdi telah melewati tiga generasi. Meskipun demikian, kualitas dan rasa dari Colenak Murdi ini tetap dijaga oleh penerusnya.

Jika dulu Colenak Murdi hanya tersedia dalam satu rasa (original) nya saja. Di tangan generasi penerusnya, Colenak Murdi mengalami penambahan rasa. Seperti rasa nangka dan durian.

Selain itu, pengemasan produk juga mengalami perkembangan. Jika dulu masih menggunakan bungkusan daun pisang. Sekarang colenak ini telah dikemas dengan kemasan yang lebih praktis dan mudah untuk dibawa pulang.

 

Sumber wawancara :

https://news.detik.com/jawabarat/2881312/begini-asal-usul-nama-colenak-khas-bandung-yang-mendunia

 

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline