Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kalimantan Barat Pontianak
Chai Kwe/ Choi Pan Khas Pontianak
- 17 Maret 2019

Chai Kwe atau Choi Pan merupakan salah satu makanan yang sangat identik dengan kota Pontianak, Kalimantan Barat.  Kata Chai Kwe atau Choi Pan itu sendiri yang berasal dari bahasa China, dimana chai berarti sayuran sementara kue berarti kue, jadi secara harfiah chai kue berarti kue yang berisi sayuran.

Bagian kulitnya dibuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu sehingga menghasilkan tekstur kulit yang licin dan kenyal, lalu bagian luarnya dilumuri dengan minyak bawang putih dan bawang putih yang digoreng. Membuat Chai Kwe Pontianak ini sangat mudah dan bahannya pun mudah di temukan, untuk lebih jelasnya berikut ini adalah cara membuat Choi Kwe

 

Bahan-bahan :

100 gram Tepung Beras
25 gram Tepung Sagu
2 sendok makan Minyak Goreng
secukupnya Garam
200 ml Air
secukupnya Bengkuang
secukupnya Keladi
secukupnya Kucai
secukupnya Udang
secukupnya Bawang Putih
secukupnya Lada (Merica)
secukupnya Garam
secukupnya Bawang Putih

Langkah :

  1. Siapkan untuk bahan isinya terlebih dahulu, menggunakan isian Keladi(talas), Bengkuang, dan Kucai. Cuci bersih kucai potong ukuran 3 cm, kupas bengkuang bersihkan dan parut dengan parutan rujak, rebus keladi dan parut juga.
  2. Lalu tumis masing2 isian tsb diatas dengan bumbu yang telah dihaluskan dahulu yaitu Ebi, bawang putih dan lada. dan bubuhi garam secukupnya. lalu sisihkan.(menumisnya masing-masing Bengkuang sendiri, keladi sendiri dst) setelah ditumis tiriskan isian tadi agar saat diisikan ke kulit tidak banyak mengandung air.
  3. Sekarang saatnya membuat adonan kulit chai kwe yaitu dengan cara campurkan tepung beras, tapioka(sagu), air, sedikit garam dan 2 sdk makan minyak sayur, aduk rata kemudian masak diatas api kecil aduk2 sampai adonan yang mengumpal, lalu uleni terus sampai adonan terlihat mengkilat dan licin
    Mulailah membuat kulit ambil sejumput adonan pipihkan berbentuk lingkaran dengan diameter 6-7 cm lalu isi tutup seperti membuat pastel.
  4. Lumuri tangan dengan tepung agar tidak lengket.(kalau saya agar cepat adonan kita giling tipis dan cetak dengan tutup gelas atau apa saja sesuai ukuran yg kita mau) lalu isi dan lipat. Simpan di loyang yang sebelumnya telah di oles dengan minyak sayur.
  5. Isi sampai adonan kulit habis dan siapkan kukusan yang sebelumnya sdh dipanaskan terlebih dahulu. Kukuslah selama 7-10 menit.
  6. Setelah matang bubuhi atasnya dengan minyak bawang putih. siap disantap dengan sambal cuka atau cabe botol.

 

https://resepnusantara.id/chai-kwe-choi-pan-pontianak/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline