×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

Asal Daerah

Banda Aceh

Cerita Putroe Neng

Tanggal 04 Jan 2019 oleh Roro .

Berbicara tentang sosok wanita Aceh, tentu kita bakal langsung ingat dengan tokoh-tokoh hebat macam Cut Nyak Dien sampai Laksamana Malahayati. Tidak mengherankan kenapa demikian, mengingat kiprah para tokoh ini luar biasa. Membahas tentang tokoh wanita Aceh tentu tidak hanya nama yang sudah disebutkan tadi, tapi masih ada beberapa lagi yang tak kalah fenomenal. Salah satunya adalah Putroe Neng.

Tak banyak orang Indonesia yang tahu sosok ini, tapi di Aceh, nama seorang Putroe Neng jadi legenda. Ia diceritakan macam-macam, namun yang paling terkenal adalah kisahnya dan 99 suami yang semuanya tewas. Menurut cerita Neng memiliki semacam sihir dan racun sehingga bisa membuat semua suaminya tak bernyawa. Uniknya, semua pria ini meninggal dengan cara yang sama yakni terkena kelamin Neng.

Versi lain dari cerita Putroe Neng adalah 99 pria itu merupakan musuh Aceh yang berhasil dibabat habis oleh si wanita tangguh itu. Namun, cerita yang paling kuat adalah legenda Putroe Neng yang membunuh suami-suaminya. Dari beberapa sumber artikel yang ada, Putroe Neng merupakan wanita berdarah Tiongkok. Setelah pemimpin Kerajaan Lamiri Meninggal, Putroe Neng melanjutkan misi sang ayah untuk melawan serdadu musuh di Sumatra. Sosok bernama asli Niang Lion Khie ini merupakan wanita berpangkat Jenderal dan beragama Buddha pada masa itu. Pada masa itu pasukan kerajaan Indra Purba berhasil mengalahkan Putroe Neng. Sejak saat itulah Sultan Meurah Johan menikahi Putroe Neng. Putroe Neng kemudian bersedia dan mulai memeluk Agama Islam. Pada abad ke-16 itu, akhirnya Putroe Neng dan Meurah Johan menikah. Namun, kejadian nahas menimpa Sultan Meurah Johan. Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Tubuhnya kaku dan bibirnya membiru usai melakukan malam pertama dengan Putroe Neng. Kejadian mengenaskan ini bukanlah kemauan Putroe Neng. Wanita itu sedih dan kebingungan saat suaminya tewas usai melakukan malam pertama. Kejadian ini terus berlangsung setiap kali ia menikah sehingga banyak laki-laki yang tewas setelah menikahinya.

Diketahui bahwa Putroe Neng memiliki racun yang sudah ditanam pada alat kelaminnya. Racun tersebut ditanam oleh neneknya saat ia masih remaja. Sedangkan mantra ilmu hitam yang terkandung dalam racun itu telah dimasukkan ke dalam bambu. Bambu tersebut dibelah menjadi dua bagian. Satu bagian dilempar ke gunung dan potongan lainnya dibuang ke lautan. 

Menurut informasi lain, dikisahkan bahwa Syekh Syiah Hudam merupakan sosok guru Putroe yang sudah lama mengajari dan mendidiknya. Tak lama kemudian, Syekh Syiah Hudam melamarnya. Akhirnya, Putroe Neng dan Syekh Syiah Hudam menikah. Yang lebih mengejutkan, Syekh Syiah Hudam mampu menetralisir racun yang ada di kelamin Putroe Neng. Suami Putroe yang ke-100 itu pun akhirnya dapat melewatkan malam pertamanya dengan selamat. Syekh Syiah Hudam mampu mengangkat semua mantra ilmu hitam pada istrinya. Walaupun begitu, aura kecantikan Putroe mulai meredup. Selain itu, Syekh Syiah Hudam tidak juga dikarunai keturunan hingga Putroe Neng menjemput ajalnya. Kebenaran kisah Putroe Neng ini menjadi misteri. Hanya sedikit yang berusaha menggali kebenarannya. Syamsuddin Djalil, budayawan Aceh menyebutkan kisah kematian 99 suami Putroe Neng hanyalah legenda. Walaupun begitu, ia tetap meyakini bahwa sosok Putroe Neng memang ada. Namun kenyataannya, sulit mendapatkan bukti bahwa Putroe Neng memang sempat ditanami ilmu hitam. Kisah Putroe Neng akhirnya ditulis Ayi Jufridar dalam bentuk novel . Dari kejadian itu, banyak budayawan yang menafsirkan bahwa yang dimaksud 99 suami bukan suami yang sebenarnya. 99 suami tersebut bisa jadi merupakan pasukan musuh yang tewas saat berperang melawan Putroe Neng. Secara logis, ia berpendapat bahwa Putroe Neng tidak mungkin melakukan pernikahan 99 kali dengan rentang waktu yang singkat. Tentunya, hal ini tidak sebanding dengan usianya.

Sumber : https://www.boombastis.com/puti-dan-99-suaminya/90121

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...