Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
cerita rakyat Jawa Timur Jawa Timur
Cerita Legenda Rangga Gading
- 5 Januari 2019

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Rangga Gading. Ia sangat sakti, namun sayangnya sering menyalah gunakan kesaktiannya dengan melakukan perampokan dan pencurian. Rangga Gading adalah pencuri yang lihai, ia tak pernah tertangkap. Hal tersebut adalah karena ia memiliki kesaktian yaitu bisa mengubah dirinya menjadi apapun yang diinginkan. Ia bisa menjelma menjadi binatang, pohon, batu, atau air.

Suatu ketika, Rangga Gading mencuri kerbau lima ekor. Pencurian itu sengaja dilakukan pada siang hari untuk pamer kesaktian. Ketika warga kampung mengetahui kerbau-kerbau mereka dicuri, mereka pun beramai-ramai memburu pencurinya. Rangga Gading tertawa melihat ulah para penduduk, dan muncul ide di kepalanya untuk mengerjai mereka. Dengan kesaktiannya, Rangg Gading mengubah kaki-kaki kerbau menjadi terbalik, sehingga jejak telapak kaki hewan-hewan itu berlawanan arah. Warga yang mengikuti jejak itu tertipu, mereka justru semakin menjauh dari para kerbau.

Warga yang putus asa kemudian memutuskan menangkap Rangga Gading di pasar. Mereka beranggapan, Rangga Gading pasti akan menjual kerbau itu di sana. Tetapi dasar Rangga Gading tak mau kalah, ia mengubah tanduk kerbau yang tadinya melengkung ke atas menjadi ke bawah. Kulit kerbau yang tadinya hitam diubah menjadi putih. Dengan demikian, selamatlah ia dari kejaran massa yang hendak menangkapnya.

 
 

Pada suatu hari, Rangga Gading mendengar sebuah kabar mengenai tanah keramat di desa Karangmunggal. Konon tanah itu mengandung emas sehingga lahan tersebut dijaga ketat oleh pengawal negara dan para tetua kampung agar tidak diganggu. Kabar itu membuat Rangga Gading justru menjadi tergiur ingin memilikinya. Ia segera naik ke atas pohon kelapa. Setelah sampai di atas, dilepasnya selembah pelepah kelapa dan dengan ilmunya, pelepah tersebut bisa terbang melayang membawanya menuju desa Karangmunggal. Sampai di desa Karangmunggal, Rangga Gading mengubah dirinya menjadi seekor kucing agar tidak diketahui oleh pengawal negara dan tetua-tetua kampung. Tentu saja para pengawal tertipu. Kucing jelmaan Rangga Gading itu tenang-tenang saja mengeruki tanah yang mengandung emas itu. Kemudian dimasukkan semua emas ke dalam karung yang dibawanya. Setelah karungnya terisi penuh, Rangga Gading segera terbang kembali menggunakan pelepah yang sama, menuju ke kampung tempat persembunyiannya.

Sebelum tiba di tempat persembunyiannya, Rangga Gading berhenti sebentar untuk beristirahat. Di tempat yang sepi, ia membuka hasil curiannya, lalu ia mengambil segenggam emas dan tertawa terbahak-bahak. Ia merasa menang dan mulai menjadi congkak. Pemuda itu kemudian menggantung karung emasnya di dahan pohon, lalu membuka pakaian untuk mandi di telaga dekat tempat istirahatnya.Rangga Gading tak tahu bahwa gerak geriknya diperhatikan oleh seorang kakek sakti. Sang kakek sakti segera tahu apa yang telah diperbuat Rangga Gading, dan sangat menyayangkan jika kesaktian pemuda itu digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Ia pun bertekad mengubah pemuda tersebut agar menjadi lebih baik.

Ketika Rangga Gading selesai mandi, betapa terkejutnya ia melihat sang iakek sakti berdiri di tepi telaga. Wajahnya bercahaya dan menggunakan sorban serta jubah putih menandakan seorang yang tinggi ilmunya.

Sambil tersenyum orang tua itu berkata, "Apa yang kau lakukan Rangga Gading? Mengapa kau mencuri dan melakukan perbuatan tercela?"

"Siapa kau, orang tua? Bagaimana kau tahu namaku dan mengapa kau bertanya seperti itu padaku? Tak tahukah kau bahwa aku ini sakti?" Rangga Gading mulai menyombongkan diri."Aku tahu engkau sakti, anak muda. Justru karena itulah aku bertanya."

"Pergilah kakek tua, jangan ganggu aku atau aku akan... sebelum menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Rangga Gading jatuh terkulai ke tanah. Tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Tahulah ia bahwa kakek sakti itu yang membuatnya begitu.

"Ampun, kakek.... ampun!" Rangga Gading berkata memelas. "Baiklah, aku akan bertobat dan menjadi muridmu, tapi tolong hentikan ini. Badanku terasa lemas dan sakit sekali."

"Baiklah, aku memegang janjimu." sang kakek itu pun menghentikan mantranya. Tubuh Rangga Gading pun kembali seperti sedia kala. Dengan patuh pemuda itu kemudian mengikuti kakek sakti sampai ke peguruan. Peguruan tersebut milik sang kakek sakti, di sanalah Rangga Gading belajar bagaimana menggunakan ilmu dan kesaktiannya untuk hal-hal baik.

Pemuda itu belajar dengan sangat tekun. Ilmunya bertambah tinggi, namun sifatnya tetap rendah hati. Ia berhenti mencuri dan merampok, dan lebih banyak membantu orang-orang di sekitarnya. Kakek sakti sangat senang dengan perubahan tersebut, dan meminta Rangga Gading untuk memimpin perguruan sekiranya nanti ia telah tiada. Rangga Gading pun menerima tanggung jawab itu.

Saat sang kakek sakti wafat, Rangga Gading pun memimpin peguruan. Murid-muridnya semakin banyak, dan perguruan tersebut semakin terkenal di mana-mana. Nama Rangga Gading pun dikenal sebagai orang sakti yang baik hati.

Sumber : https://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-rakyat-jawa-timur-kisah/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Pasukan pemanah kesultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa