Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Bengkulu Bengkulu
5_Cerita Keramat Dusun Kecil (Puyang Dusun Keciak)
- 20 Mei 2018
Cerita Keramat Dusun Kecil (Puyang Dusun Keciak) ~ Dusun kecil ini agak sunyi namun tenang dan nyaman. Di dusun kecil ini ada sebuah kuburan yang dianggap momentum, anggun dan mengagumkan ceritanya. Dulu tinggal seorang puyang, namanya Puyang Dusun Keciak. Riwayat hidupnya begini, Puyang ini dari keturunan orang biasa anak yatim piatu dan sejak umur lima tahun tinggal di tempat pamannya. Sewaktu umur 10 tahun di dalam pikirannya tersirat untuk belajar silat dan ilmu sihir.
 

Pada suatu hari Puyang Dusun Keciak ini berkata kepada pamannya. "Paman aku ingin sekali belajar ilmu sihir dan silat." "Tampang engkau ingin belajar ilmu sihir dan silat?" jawab pamannya sambil bercanda. "Badanmu dan lagi banyak kudis,"  "Asal tidak cacat berat paman? Bersediakah paman melepaskan saya?" kata Puyang Dusun Keciak. "Paman berat hati melepasmu pergi, apalagi berpisah dengan paman. Tapi agar kamu berilmu paman dengan ikhlas melepaskanmu pergi. Hanya tongkatmu untuk bekalmu di perjalanan. Bila kamu dalam bahaya hembuslah ujung Tongkatmu," kata pamannya.

Akhirnya Paman Puyang Dusun Keciak merestui kepergiannya dan ia berpamitan, karena Puyang Dusun Keciak hendak menuju ke daerah Apur. Perjalanan ke daerah itu akan ditempuh oleh puyang Dusun Keciak dengan kendaraan rakit batang pisang. Berkelanalah Puyang Keciak menyelusuri sungai, penyeberangannya kira-kira sudah satu bulan, penuh dengan rintangan dan kedukaan. Pada waktu pembekalannya tiada sedikit pun bersisa, barulah dia ingat untuk menghembus tongkat yang diberi oleh pamannya.

Dari ujung tongkat keluarlah bermacam-macam buah-buahan. Terasa legalah kerongkopngannya. Setelah sepuluh hari sepuluh malam lamanya menempuh perjalanan, Puyang Dusun Keciak sampailah di dusun Apur. Setibanya di dusun Apur, Puyang Dusun Keciak menyampaikan maksudnya kepada Puyang Apur, bahwa ia akan belajar ilmu sihir dan silat kepadanya.

Kalau begitu kata puyang Apur, boleh saja asalkan engkau menuruti syarat-syarat yang akan kuberikan yaitu, yang pertama engkau tidak boleh pergi kemana-mana baik siang maupun malam harus diam di keramat ini, kedua engkau harus menahan makan dan minum selama dalam pertapaan, dan yang ketiga sepulangnya engkau datang dari sini nanti akan banyak sekali cobaan-cobaan yang harus ditanggulangi terutama sekali bahwa di dusun saudara kini sudah di bentuk dan dikuasai oleh orang suatu kerajaan."

Lalu Puyang Dusun Keciak menjawab. "Bagaimana juga cobaan yang akan terjadi tetap akan saya pertahankan. Karena tujuan saya hidup akan menjadi orang yang gagah perkasa," Puyang dusun Keciak bertapa di situ dan setelah beliau menjalani pertapaan selama dua (2) hari 2 (dua) malam beliau mendapat penemuan bahwa di tempat dia bertapa itu walaupun hutannya lebat waktu malam hari masih terang benderang bagaikan hari purnama. Lalu setelah dijalani pertapaan selama lima belas (15) hari, badan Puyang Dusun Keciak itu telah berada di dalam perut buaya. Tetapi puyang Dusun Keciak tetap tabah juga. Lalu puyang Dusun Keciak menuju keramat dusun Apur tersebut, berjalanlah beliau di dalam hutan yang lebat itu.
 
Sebelum sampai di situ bermacam-macam cobaan yang ditemuinya dia pernah didatangi oleh ular yang besar atau kadang-kadang dirintangi oleh harimau namun demikian dia masih juga dapat melewati daerah itu. Setelah berjalan lebih kurang setengah malam, sampailah dia di tempat keramat Apur dan langsung duduk beristirahat sambil makan buah-buahan. Selesai makan beliau terus membakar kemenyan diiringi dengan kata-kata bermohon lalu puyang menunggu keramat itu berkata dengan kasar sekali, "Engkau datang dari mana dan apa tujuan datang ke sini?" Puyang dusun keciak menjawab dengan tenang. "Tujuan saya datang ke sini tidak lain ingin meminta segala ilmu untuk penakluk semua manusia."

Kemudian dia langsung meneruskan bertapanya itu namun dia masih tetap di dalam perut buaya, setelah tapanya berlangsung selama 20 hari maka dia sudah berpindah ke atas pohon kayu besar. Di atas keramat itu beliau tidak tahu siapa yang menaikkannya, dan di atas kayu itulah Puyang Dusun Keciak dapat melihat ke daerah pesisir pantai, dan juga dapat melihat serta merenungkan orang-orang yang akan menjadi lawannya setelah beliau pulang dari pertapaan ini nanti. Dengan adanya pertapaan makin lama makin sulit dalam penderitaan, maka tepat pada waktu malam ketiga puluh dalam pertapaan maka puyang keramat Apur menjelma dan menampakkan tubuhnya yang gagah perkasa, lalu puyang Dusun Keciak girang karena akan mendapat ilmu sihir.

Kemudian puyang Keramat Apur mulailah memberikan ilmunya kepada puyang Dusun Keciak, diajarnya dahulu mantra-mantra diantaranya mantra ucap menempeleng orang lain tidak membalas. Lalu mantra yang kedua ucap selebur habis, yang artinya bisa menghabiskan dan membunuh orang sedusun. Kemudian setelah diberinya bermacam-macam mantra itu, terus ditunjukkan segala jurusan dan aliran pencak silat dan kemudian baru mantra cara mengobati orang sakit.

Cukup 40 hari 40 malam Puyang Keramat Apur terus berkata, bahwa pelajaran ilmu sihir sudah habis, tinggal lagi sekarang untuk mempraktekannya. Puyang Dusun Keciak terus bersiap-siap untuk pulang, mulailah dia berjalan ke dalam hutan rimba yang lebat itu sebentar berjalan ada seekor binatang harimau dan berkata, "Naiklah keatas belakangku ini." Lalu Puyang Dusun Keciak naik  dan harimau itu terus membawanya berlari sampai ke pinggir sungai riak tersebut. Setelah sampai di situ dilihatnya rakit dari batang pisangnya telah hilang yang ada hanya seekor buaya kecil menunggu di situ, puyang Dusun Keciak berkata kepada buaya kecil tersebut. "Bisakah engkau menghantar aku ke muara air seluma?"

Buaya kecil itu menjawab, "Aku ini ulu balang puyang Keramat Riak dan aku tahu bahwa engkau adalah anak buahnya aku berkewajiban untuk mengantarkan engkau sampai kemanapun juga." Lalu Puyang Dusun Keciak melompat ke atas belakang buaya itu dan buaya itu terus berenang menghanyut air sungai yang panjang lagi dalam itu.

Setelah berenang sehari semalam sampailah di muara air sungai Ngalam dan disana ada buaya sungai air ngalam sebanyak 50 ekor yang bermaksud ingin membunuh buaya Keramat Riak tersebut, lalu buaya Riak berkata, "Kalau engkau ingin melawan aku berbarislah engkau lebih dahulu." Lalu buaya yang 50 ekor ini berbaris. Kemudian buaya Riak terus melompati satu persatu buaya yang  50 ekor tadi. 

Tetapi mereka-mereka ini gigih tidak mau, dengan adanya persoalan makin lama semakin panas maka pada suatu ketika terjadilah peperangan yang sangat dahsyatnya, orang-orang yang menjajah daerahnya dapat dimusnahkan sampai mati semuanya, kemudian puyang Dusun Keciak langsung diangkat menjadi kepala Desa dan dia terus mengatur daerahnya sebaik mungkin.

Setelah dia memerintah selama 15 tahun, malang tak dapat ditolak puyang ini kena gempur Malin Kapia serta dibantu oleh adik-adiknya yaitu Puyang Kutu Padang bernama memancang sakti dan seorang lagi Puyang tangga batu bernama ulu balang jago. Puyang Dusun Keciak gugur dalam pertempuran melawan musuhnya itu dan dikuburkan di dusun Keciak ini. Sampai sekarang dia dijadikan keramat dusun Keciak dan Keramat ini ada peninggalan yaitu tongkat dan sarung tangan dengan baju terbang yang sampai sekarang tetap dipuja oleh rakyat.
 
Sumber: http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/04/cerita-keramat-dusun-kecil-puyang-dusun-keciak.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya