Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Papua Papua
Cerita Keperkasaan Panglima Caadara
- 28 Desember 2018

Ada seorang panglima perang bernama Wire tinggal di desa Kramuderu. Ia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Caadara. Wire sangat senang dan bangga pada anak laki-lakinya itu. Ia berharap, setelah dewasa Caadara dapat menggantikan kedudukannya sebagai panglima perang yang tangguh. Oleh karena itu, sejak kecil Caadara dilatih bela diri dan ilmu perang.

Pada masa kanak-kanak, kelincahan Caadara telah melebihi teman sebayanya. Dia tumbuh dewasa, sangat tampan dan gagah. Kelincahan dan kepandaiannya pun semakin bertambah. Wire melihat perkembangan anaknya itu dengan sangat senang. Katanya, Aku yakin anakku akan menjadi panglima yang terkenal.

Pada suatu hari, Wire ingin menguji kepandaian anaknya. Ia menyuruh Caadara berburu ke hutan yang letaknya tidak jauh dari desa. "Anakku, hari ini engkau harus berburu ke hutan yang terletak di dekat sebuah sungai dekat danau," kata Wire.

Caadara sangat senang mendapat perintah dari ayahnya. Ia segera mengumpulkan sepuluh orang temannya dan merencanakan perburuan itu selama tujuh hari.  Setelah persiapan selesai, Caadara mengajak kesepuluh temannya itu untuk berangkat berburu.

Rombongan Caadara berangkat ke hutan melalui jalan setapak dan kadang-kadang menembus semak belukar. Setelah sampai di tempat perburuan, mereka beristirahat sebentar sambil mengadakan persiapan.

Di tempat perburuan itu ternyata banyak binatang buruan sehingga mereka berhasil menombak beberapa ekor binatang. Mereka berburu setiap hari. Pada hari pertama sampai dengan hari keenam tidak ada rintangan yang berarti. Pada hari ketujuh, para pembantu Caadara terkejut karena mereka melihat seekor anjing pemburu. Mereka segera melaporkan hal itu kepada Caadara. Caadara menangkap fisarat adanya bahaya yang mengacam. Katanya, Anjing pemburu itu memberi tanda bahwa bahaya sedang mengancam kita."

Caadara memerintahkan keenam perwiranya untuk bersiaga penuh dalam menghadapi musuh yang belum diketahui dari mana arahnya itu. Mereka segera menyiapkan busur, anak panah, kayu pemukul, dan beberapa alat perang lainnya. "Tetaplah menjaga kewaspadaan karena sewaktu-waktu musuh dapat menyergap kita," kata Caadara mengingatkan.

Ketika matahari pagi memancarkan sinarnya, Caadara dan anak buahnya berjemur diri untuk menghangatkan tubuh. Tiba-tiba terdengar pekikan keras yang menakutkan. Para pembantu Caadara pun ketakutan. Akan tetapi, Caadara dan keenam perwiranya tenang-tenang saja. Mereka tetap waspada. Kemudian, Caadara segera memerintahkan rombongannya untuk membuat benteng pertahanan.

"Kawan-kawan, marilah kita menuju tanah lapang berumput rimbun yang ditumbuhi semak belukar. Kita buat benteng pertahanan di sana sehingga kita dapat menangkis serangan musuh dan dapat menghancurkannya." Tanpa banyak komentar, perwira-perwira itu segera berlari ke tempat yang ditunjuk pemimpin mereka. Mereka segera membuat benteng pertahanan yang kuat.
  
Tiba-tiba muncul lima puluh orang suku Kuala sambil berteriak-teriak. Caadara dan para perwiranya tidak terpengaruh teriak-teriakan itu. Musuh semakin dekat dan suasana semakin tegang. Kelima puluh musuh itu berlari menyerang Cadaara dan anak buahnya dengan tombak dan tongkat pemukul. Caadara memimpin pertempuran itu dengan semangat tinggi. Pertempuran pun semakin seru. Mereka saling serang untuk menjatuhkan lawan.

Caadara mempunyai kepandaian luar biasa dalam berperang. Ia bertempur tanpa menggunakan perisai, tetapi menggunakan parang dan alat pemukul untuk merobohkan lawannya. Dalam waktu singkat, dia berhasil merobohkan dua puluh musuh. Pasukan musuh semakin tidak sanggup menghadapi keberanian Caadara dan anak buahnya. Akhirnya, musuh yang berjumlah lima puluh orang itu sisa lima orang. Mereka berlari menyelamatkan diri.

Berkat keberhasilannya mengalahkan musuh, Caadara makin disegani anak buahnya. Mereka bangga mempunyai panglima seperti Caadara. Tidak henti-hentinya mereka mengelu-elukan Caadara. Seisi kampung menjadi gempar mendengar berita kemenangan Caadara dan anak buahnya. Ayah Caadara sangat terharu mendengar berita itu, tidak terasa air matanya berlinang.

"Aku bangga dan senang mempunyai anak seperti engkau. Engkau pasti dapat menggantikanku sebagai panglima. Kaulah yang pantas menggantikanku," bisik Wire sambil merangkul anaknya.

Malam itu Caadara disambut pesta besar karena kemenangannya. Selain itu, juga diadakan persiapan untuk menyerang suku Kuala, karena mereka telah menyerang Caadara.

Keesokan harinya, Caadara yang perkasa itu diberi anugerah berupa kalung yang terbuat dari gigi binatang, bulu kasuari yang dirangkai indah, dan diperindah lagi dengan bulu cenderawasih ditengah-tengahnya. Pemberian hadiah itu dilakukan dalam upacara yang sangat meriah. Selain itu, Caadara juga mendapat hadiah dua belas burung cenderawasih.

Sejak itu, masyarakat mempelajari taktik perang Caadara. Taktik perang itu diberi nama Caadara Ura. Taktik perang itu meliputi cara melempar senjata, berlari, menyerbu dengan senjata, seni silat jarak dekat, dan cara menahan lemparan kayu. Sampai sekarang Caadara menjadi pahlawan yang dibanggakan masyarakat Kiman.

Kesimpulan :
Dongeng ini mengisahkan keberanian dan kepahlawanan Caadara dalam menghadapi laskar dari suku Kuala. Berkat keberanian dan kepemimpinannya dalam bertempur, namanya masih dibanggakan masyarakat Kiman sebagai pahlawan sampai sekarang. Pelajaran yang dapat kita petik dari dongeng ini adalah seorang pemimpin yang baik, namanya akan tetap dikenang.

 

 

Sumber : Cerita Rakyat Dari Irian Jaya oleh Muhammad Jaruki dan Mardiyanto

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya