Ritual
Ritual
Mantra Sulawesi Selatan Bugis-Makassar
Cenning Rara, Mantra Pemikat Lawan Jenis #DaftarSB19
- 16 Februari 2019

Cenning rara, Mantra Pemikat Lawan Jenis Suku Bugis-Makassar

      Mantra menurut KBBI, yaitu perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib; susunan kata berunsur puisi yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib .Pada kebudayaan Sulawesi selatan, warisan pappaseng dalam bentuk mantra atau doa-doa (baca-baca) digunakan dengan tujuan berbeda-beda. Cenning rara, misalnya, yang dalam khasanah kebudayaan masyarakat Bugis dan Makassar ditempatkan sebagai mantra pemikat lawan jenis.

      Cenning rara sendiri berasal dari kata cenning yang berarti manis dan cendra atau cendrara yang berarti bulan atau matahari yang pada hakekatnya adalah cahaya. Bulan dalam konteks kebudayaan Bugis merupakan puncak keindahan alam. Maka, istilah keduanya tak lain dimaksudkan untuk membuat diri dan penampilan kian bercahaya seperti bulan atau matahari bagi anak perawan. 

      Cenning rara dilakukan saat berpakaian dan berdandan.  Pada saat dilakukan, maka teks mantranya dibacakan. Saat menggunakan bedak, teks mantra berbeda kembali dibacakan. Saat menggunakan baju dan celana pun demikian. Juga saat bercermin maupun keluar rumah.

      Berikut petikan mantra yang biasa dipakai atau dibaca saat menggunakan bedak. Bacaan ini dipakai sesaat sebelum bedak  disapukan ke seluruh permukaan wajah. Berikut kutipannya:

Beddana Fatimah u Wabedda,
U paenre ri rupakku
Namatappa pada uleng tepu
Barakka La Ilaha Illallah
Artinya:
Bedaknya Fatimah yang kupakai
Kupakai di wajahku
Dan bercahaya seperti bulan purnama
Semoga Allah mengabulkan
 
      Selain menggunakan bedak, sering pula menggunakan media air saat akan mandi atau akan membasuh muka, tujuannya agar si gadis dapat terlihat cantik, berikut kutipannya:
Uwwae pole Mekkah
Jenne pole suruga
Upatoppoang ri rupaku
Mattappa keteng seppuloeppa
Artinya:
Air dari Mekkah
Air wudhu dari surga
Kubasuh di mukaku
Secerah bulan purnama
 
      Adapun mantra atau baca-baca yang dianggap ampuh oleh masyarakat Bugis dalam memikat pria yang diinginkan sebagai berikut:
oooo anging, laoko muollirengnga la....
(menyebut nama pra yang diinginkan)
narekko mupolei matinro paotorengngga'
narekko moto'ni patudangekka' narekko
tudanni patettongekka' narekko tettonni
pajokkangekka lao mai iyapanamanyameng nyawana nerekko iya naita
kunfayakun barakka' Lailaha Illalah.
 
artinya:
oh angin, pergilah engkau memanggilkan
si ....(menyebut nama pria yang diinginkan) 
jika engkau temui dia sedang tertidur, bangunkanlah
jika telah bangun, dudukkanlah
jika telah duduk, berdirikanlah
jika telah berdiri, jalankanlah ia kemari barulah perasaannya akan nyaman jika dia melihatku
kunfayakun , semua ini berkat Lailaha Illalah.

Sumber: Hasnitasari, Cenning Rara: Mantra dan Doa Masyarakat Bugis

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa