×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Permainan

Elemen Budaya

Permainan Tradisional

Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

Cato / Cabang

Tanggal 21 Sep 2014 oleh Oase .

Permainan catur (Aceh: Cato/cabang), adalah permainan yang bersifat kecerdasan. Permainan ini dimainkan pada sebilah papan pada titik pertemuan garis vertikal dan horizontal diletakkan masing-masing sebiji anak (buah) catur. Anak catur ini pada mulanya terdiri dari biji-bijian yang keras yang agak kecil. Permainan ini dilaksanakan diwaktu senggang menjelang saat magrib. Tempatnya biasanya di meunasah/surau, di bawah kolong rumah tradisional dan lainnya. Pemain terdiri dari laki-laki yang berusia antara 15 - 40 tahun. Permainan ini terdiri dari dua jenis:

  1. a.      Catur Perang.

Aturan permainan:

  • Seluruh titik pertemuan garis diisi dengan anak catur terkecuali dititik tengah. Langkah pertama buah catur harus jalan ke titik tengah.
  • Buah yang dapat dimakan adalah buah yang dilompati dengan hitungan ganjil, 13,5 atau 7.
  • Mundur tidak dibenarkan, terkecuali ketika memakan buai) lawan yang didahului langkah maju
  • Satu titik hanya ditempati oleh satu buah catur.
  • Buah yang seharusnya dimakan, tetapi karena sesuatu hal tidak dimakan, didenda dengan mengambil buah tersebut.
  • Kalau buah masing-masing tinggal satu. dianggap permainan

Misalkan yang bertanding A melawan B, A mendapat giliran I, (dengan undian sut). Karena hanya titik 5 yang kosong, maka dia menyodorkan buah 4 ke 5 yang kosong, B, membalas langkah A dengan menjalankan buah 6 - 4 dan mengambil buah 5 yang dilangkahi (buah ganjil yang dilangkahi satu). Seterusnya para pemain mengatur siasat untuk dapat menghabiskan buah lawan. Pemain yang menang adalah pemain yang dapat menghabiskan buah lawan.

  1. b.      Catur Harimau.

Aturan Permainan:

  • Ketiga (keempat) buah harimau diletakkan pada titik tengah.
  • Buah kambing (sebelum pertandingan dimulai) mengelilingi buah harimau.
  • Buah kambing yang lain sebanyak titik pertemuan garis (9 x 9 = 81 dikurangi 9 = 72) diletakkan di luar papan catur.
  • Pemegang buah harimau diberi giliran I untuk memulai permainan. Buah harimau dibenarkan memakan buah kambing seperti pada catur perang. Buah harimau dibenarkan jalan mundur makan atau tidak.
  • Pemegang buah kambing lidak dibenarkan menjalankan buah kambing yang di papan catur sebelum buah kambing yang di luar papan catur habis diletakkan pada papan catur.
  • Setiap harimau memakan kambing, pemegang buah kambing meletakkan satu buah kambing di papan catur sebelum buah yang di luar papan catur habis. Setelah itu barulah boleh memegang buah kambing menjalankan buahnya yang ada di papan catur.
  • Kemungkinan seri tidak ada.

Penentuan Pemenang: Pemegang buah harimau dinyatakan menang apabila dapat meng-habiskan buah kambing. Pemegang buah kambing dinyatakan menung apabila dapat mengurung buah harimau sehingga tidak dapat bergerak lagi. Posisi buah harimau dalam keadaan mati, kemanapun dia tidak bisa bergerak/melangkah lagi.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1189/permainan-tradisional-aceh

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. KERAJAAN...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...