×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

Maluku Utara

Asal Daerah

Maluku Utara

Cakalele # DaftarSB19

Tanggal 12 Feb 2019 oleh Nabilah .

Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria namun ada juga beberapa penari wanita sebagai penari pendukung. Tari Cakalele merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku Utara dan sering ditampilkan di berbagai acara adat maupun hiburan. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya serta promosi pariwisata baik tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. 

Sejarah Tari Cakalele Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Cakalele ini dulunya berasal dari tradisi masyarakat Maluku Utara. Pada saat itu tarian ini dilakukan sebagai tarian perang para prajurit sebelum menuju medan perang maupun sepulang dari medan perang. Selain itu tarian ini juga menjadi sering dijadikan sebagai bagian dari upacara adat masyarkat di sana. Tari calale ini kemudian meluas ke daerah - daerah sekitar, karena pengaruh kerajaan pada saat itu. Tarian ini kemudian dikenal di daerah lain seperti di daerah Maluku Tengah dan sebagian wilayah Sulawesi, salah satunya di Sulawesi Utara. Di kalangan masyarakat Minahasa, Cakalele jga dikenal menjadi bagian dari terian perang mereka, yaitu Tari Kabasaran.

Fungsi Dan Makna Tari Cakalele Pada masa sekarang ini, Tari Cakalele tidak lagi difungsikan sebagai tarian perang, namun lebih sering ditampilkan untuk acara yang bersifat pertunjukan maupun perayaan adat. Bagi masyarakat di sana, Tari Cakalele dimaknai sebagai wujud apresiasi dan penghormatan masyarakat terhadap para leluhur atau nenek moyang mereka. Selain itu tarian ini juga menggambarkan jiwa masyarakat Maluku yang pemberani dan tangguh, hal tersebut bisa dilihat dari gerakan dan ekspresi para penari saat menarikan Tari Cakalele ini.

Pertunjukan Tari Cakalele Tari Cakalele ini biasanya ditarikan secara berkelompok dan dibawakan oleh penari pria serta penari wanita sebagai penari pendukungnya. Dalam pertunjukannya penari pria menari menggunakan parang (pedang) dan salawaku (tameng) sebagai atribut menarinya. Sedangkan penari wanita biasanya menggunakan lenso (sapu tangan) sebagai atribut menarinya. Selain itu dalam Tari Cakalele ini, biasanya dipimpin oleh seorang penari yang berperan sebagai Kapitan (pemimpin tarian) dan seorang yang menggunakan tombak yang menjadi lawan tandingnya. Dalam pertunjukan Tari Cakalele para penari menari dengan gerakannya yang khas mengikuti genderang musik pengiring. Gerakan para penari pria dan penari wanita dalam tarian ini sangat berbeda. Gerakan penari pria biasanya lebih didominasi oleh gerakan lincah para penari sambil tangan memainkan parang dan salawaku, serta gerakan kaki berjingkrak - jingkrak secara bergantian. Sedangkan gerakan para penari wanita didominasi oleh gerakan tangan yang diayunkan ke depan secara bergantian serta gerakan kaki yang dihentakan dengan cepat mengikuti iringan musik pengiring. Pengiring Dalam Tari Cakalele Dalam pertunjukan Tari Cakalele biasanya diiringi oleh iringan musik tradisional seperti tifa, gong, dan bia (kerang yang ditiup). Irama yang dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya merupakan irama yang bertempo cepat layaknya genderang perang pada zaman dahulu, sehingga dapat memicu semangat para penari dan tak jarang membuat para penonton terbawa suasana tersebut. Gerakan para penari biasanya disesuaikan dengan musik pengiring ini. Karena kadang irama yang dimainkan bisa jadi kode saat berganti gerakan atau formasi para penari.

Kostum Tari Cakalele Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Cakalele biasanya menggunakan kostum khusus. Para penari pria biasanya menggunakan pakaian perang yang didominasi warna merah dan kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang, salawaku, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya menggunakan penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Sedangkan untuk penari wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada bagian bawah. Serta menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut menarinya.

Perkembangan Tari Cakalele Dalam perkembangannya, Tari Cakalele hingga kini masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat di sana. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan dalam pertunjukannya agar menarik, namun tidak menghilangkan ciri khas dan keaslian dari tarian tersebut. Tari Cakalele ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu, perayaan adat, dan acara adat lainnya. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan promosi pariwisata.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...