|
|
|
|
Cacing Laut Goreng (Wawo) Tanggal 25 Dec 2017 oleh Yoki . |
Cacing laut yang dimaksud disini adalah cacing tentunya bisa dimakan. Jika sobat masih ingat waktu SMP dulu, di saat belajar Biologi mengenai Mollusca yang tidak bercangkang, akan ditemui penjelasan mengenai cacing. Nah lalu ada 2 jenis cacing yang bisa dimakan yaitu cacing wawo dan palolo, masih ingat? Cacing wawo inilah yang banyak ditemui di beberapa tempat di Indonesia seperti Bali, Lombok, Maluku dan bahkan di perairan sumatera juga ada. Cacing wawo ini tidak berbahaya, bahkan cacing ini memiliki manfaat yang tinggi bagi kesehatan tubuh. Dengan sedikit bumbu, cacing laut ini bisa menjadi keripik cacing.
Cacing goreng laut (wawo) ini memiliki rasa gurih sekali. Cacing goreng ini begitu krispi karena di goreng sangat garing sehingga benar-benar seperti keripik. Sehingga sobat tidak usah khawatir dengan kenyal-kenyalnya cacing di saat hidup, toh sesudah di goreng pas digigit benar benar krispi. Sobat, cara membuatnya sangat sederhana sekali, tinggal siapkan saja cacing laut nya kemudian siapkan bumbu seperti garam dan penyedap bisa juga ditambahkan bawang putih dan bawang merah serta cabai hijau untuk memberikan rasa pedas sedikit. Bumbu dihaluskan lalu campurkan dengan cacing laut tersebut yang sudah dibersihkan kemudian goreng lah sampai kering. Hati-hati jangan gosong ya? Jika sobat mau berkreasi, bisa tambahkan tepung supaya menjadi cacing laut goreng tepung.
Kandungan gizi cacing laut ini cukup tinggi, berdasarkan dosen peneliti UNRAM kandungan protein cacing laut ini 43,84%, kadar lemaknya 11,57%, kadar karbohidratnya 0,543%, fosfor 1,17%, kalsium 1,06%, magnesium 0,32%, natrium 1,69%, kalium 1,24%, klorida 1,05% dan kadar besinya 857 ppm. Selain itu cacing laut ini berfungsi sebagai antibiotik. Di Cina, cacing serupa juga sudah biasa dijadikan makanan, bahkan dijadikan untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Kemudian Jepang juga memiliki kebutuhan tersendiri dengan cacing ini, sejak tahun 2010 Indonesia ekspor cacing laut yang berasal dari perairan Batam. Nah, sobat Jepang aja impor, lah kenapa kita tidak memanfaatkannya di negeri sendiri. Setidaknya cacing laut ini bisa dijadikan usaha dan eksperimen lanjut dalam pembuatan antibiotik bahkan makanan yang “ramah saku”.
Sumber: http://rasiaziza.it.student.pens.ac.id/web18.html?id=Cacing%20Laut%20Goreng
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |