|
|
|
|
Cabai Gendol, cabai gemuk yang unik dari Dieng #DaftarSB19 Tanggal 12 Feb 2019 oleh Irdhachoirunnisa . |
Cabai sudah menjadi salah satu buah yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang merasa belum lengkap jika belum menambahkan sambal atau cabai di hidangannya. Jenis cabai yang umum dikenal antara lain cabai rawit dan cabai keriting. Namun, ada satu jenis cabai yang tidak begitu dikenal, yaitu cabai gendol. Cabai ini banyak ditemukan di ketinggian sekitar 6.802 kaki kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Cabai gendot tumbuh dengan sangat subur di kawasan Dieng sehingga cabai gendot juga sering disebut dengan cabai Dieng.
Cabai gendol mempunyai bentuk yang cukup tambun untuk ukuran cabai, tetapi tidak terlalu panjang. Ukuran cabai yang disebut juga cabai setan ini lebih kecil dari paprika. Bila dibandingkan dengan buah, cabai gendol ini bisa berukuran sebesar buah kedondong. Kulitnya lebih tebal dibandingkan jenis cabai lainnya. Warna buahnya bervariasi, mulai dari hijau, merah kekuningan, hingga merah menyala.
Tanaman bernama latin capsicum chinense ini juga kerap disebut cabai habanero. Cabai gendol mempunyai tingkat kepedasan hingga 100.000-350.000 scoville (skala pengukuran tingkat kepedasan). Rasanya cukup pedas, bahkan beberapa buah bisa melebihi tingkat kepedasan cabai rawit. Biasanya, masyarakat sekitar Dataran Tinggi Dieng tidak menggunakan cabai gendol berlebihan dalam memasak. Sebagian orang lebih suka membuang biji cabainya yang kehitaman saat matang agar tidak terlalu pedas. Cabai gendol kerap menjadi bahan tambahan dalam berbagai tumisan agar rasanya lebih menyengat.
Cabai gendol ini juga banyak ditemukan di sejumlah kawasan wisata di Dieng. Sebagai contoh, di area Kawah Sikidang, cabai gendol banyak dijajakan di warung-warung kecil. Cabai ini biasanya dirangkai menjadi satu kumpulan dan digantung. Wisatawan bisa memilih cabai gendol untuk dijadikan oleh-oleh. Cabai gendol juga diolah menjadi manisan. Meskipun pedas, pengolahan manisan membuat rasa pedas cabai ini lebih “teredam”. Manisan cabai gendol banyak dijajakan di toko oleh-oleh di kawasan Dieng dalam kemasan botol kaca bening. Manisan cabai gendol ini lebih awet dan tahan lama jika disimpan.
Sumber: Cabai gemuk yang unik dari dieng. 2018. Klasika Kompas. https://klasika.kompas.id/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |