Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
pakaian adat Sulawesi Barat Mandar
Busana Pattuqduq Towaine
- 24 Juni 2016

Busana Pattuqduq Towaine

            Banyak Literatur-literatur tentang  pakaian adat di mandar, tetapi sedikit yang kemudian mendetail, namanya apa, dipakainya untuk siapa dsb.  Busana yang dipakai Pattuqdu Towaine itu mencerminkan busana yang dipakai oleh perempuan mandar pada umumnya. Menurut penelitian yang saya lakukan Desember 2013 lalu di Banggae majene, bahwa banyak kemudian Pattuqdu-pattuqdu sekarang ini yang menyalahi aturan, bahkan ada yang pakai Busana orang kawin untuk menarikan pakaian Pattuqdu. Idealnya Busana pattuqdu itu ( belum masuk baju pokko dan Sarung sutra khas mandar ) idealnya 18 potong, dan Busana untuk orang yang menikah adalah 24 potong. Berikut ini adalah detail busana Pattuqdu Towaine.

A. Busana Pattuqduq Towaine

            Busana yang dikenakan oleh Pattuqduq Towaine terdiri dari :

1. Baju Rawang Boko atau bisa juga Baju Pokkoq.

2. Lipaq Saqbe Mandar

        Lipaq Saqbe Mandar ( sarung Sutra Asli mandar ) yang terdiri dari berbagai macam corak seperti : Sureq maraqdia ( Corak Raja ), Sureq Pangulu ( Corak Penghulu ), Sureq Batu Dadzima ( Corak Biji Delima ), Sureq Puang Limboro ( Corak Pappuangang limboro ), Sureq Puang lembang ) dll. Di mandar masih banyak corak-corak lainnnya, dapat dipakai dalam berbagai acara dan semua golongan namun sesuai Klasifikasi corak.

3. Lipaq Aqdi Diratte

        Lipaq Aqdi Diratte ( Sarung khas yang pakai rantai ) dengan warna yang dominan kuning langsat atau tergantung selera pemakainya, Lipaq Aqdi Diratte dipakai oleh tingkatan Tau Pia (manusia pilihan / orang pilihan ), Tau Pia Naqe (manusia pilihan/ orang pilihan campuran bangsawan ), dan bangsawan biasa ( bukan bangsawan tinggi ).

4. Lipaq Aqdi Diratte Duattodong

        Lipaq Aqdi Diratte Duattodong ( terdiri dari dua susun sarung pakai pinggir bawah ) Warna kuning langsat atau variasi sesuai dengan selera, namun ini hanya dapat dikenakan oleh bangsawan tinggi atau sederajat.

 

B. Bunga Penghias Kepala

            Bunga  Penghias kepala yang bervariasi dikenakan oleh para penari pattuqdu maupun yang dikenakan olwh pemakai busana Pattuqdu adalah sebagai berikut :

1.  Jika bunga berjumlah tiga (3) yang dikenakan disamping kiri dan kanan

2. Jika bunga hanya terdiri dari 1 pasang dan dikenakan pada bagaian kiri dan kanan menghadap kedepan , ini dikenakan oleh  golongan Tau Pia Tongan, Tau Pia Naqe dan bangsawan biasa.

3. Masih berjumlah 2 ( dua ) atau sepasang, namaun saling berhadapan ini dapat dipakai oleh semuan tingkatan Bangsawan dan Tau Pia.

4. Masih berjumlah dua (2)  atau sepasang, tetapi dikenakan secara bersamaan menghadap kesampimg, maka ini dipakai olah golongan Tau Pia biasa atau yang sedrajat.

5. Sedangkan bunga yang hanya satu (1) buah dikenakan menyamping , maka hal ini dapat dapat dipakai oleh semua golongan yang ada dimasyarakat.

6. Bunga yang melingkar ( bandol ) disebut Gal ( terbuat dari logam mulia ) dipakai khusus anak raja atau golongan bangsawan tinggi.  Tapi ada juga yang tebuan dari untaian bunga melati ( beru-beru ) itu dipakai oleh golongan masyarakat.

7. Dali ( Anting-anting  khas ) biasa juga disebut Subang Dali ini dikenakan dikedua telinga dan dirangkai dengan bunga melati ( beru-beru ) yang disusun berbentuk Bundar mengikuti alur dari bentuk dali tersebut.

8. Dali ini dipakai oleh semua golongan, namun apabila dali ini ditambah hiasan yang terurai dibawahnya berbentuk hiasan yang terbuat dari emas atau perak disebut Bakkar, maka ini ditandai bahwa pemakai adalah dari golongan bangsawan dan Golongan Tau Pia Tongang serta Tau Pia Naqe dan jika pemakainya memakai Panesser, maka ini ditandai bahwa yang memakai adalah anak raja atau sederajat.

 

C. Perhiasan di Badan

            Adapun perhiasannyang dipakai setelah menganakan baju Pattuqdu terdiri dari :

1. Kawari

        Kawai ( perisai khas )  yang berjumlah 4 yang diapakai  disamping kiri dan kanan ( sekitaran pinggul ) dan sepan belakang sekitaran pusar, ini hanya digunakan olah golongan anak raja dan bangsawan tinggi sederajat. Dan jika dikenakan hanya 2 yaitu bagian depan dan belakang maka ditandai bahwa si pemakai berasal dari golongan Tau Pia Beasa atau yg sederajat, tapi jika dikanekan hanya 1 buah saja yaitu dibagaian belakang, maka ini dapat dipakai oleh semua golongan dan tingkatan.

2.Tombi Diana

        Tombi Diana (Rantai khas yang terdiri dari rangkaian ringgit, tali uang loga zaman dulu ) dipakai oleh semua golongan dan tingkatan.

3.Tombi Sare-sare

        Tombi Sare- sare ( hiasan yang terbuat dari kain segi 4 berwarna merah dan hijau dihiasi dengan emas atau perak tersusun dengan jumlah 9) dapat digunakan oleh semua golongan dan tingkatan.

4.Tombi Tallu

        Tombi Tallu, Tombi Aqdi ( Tombi khas 3 macam ) yang terdiri dari 3 macam dan Ketiganya bisa dipakai oleh semua Golongan dan tingkatan. yaitu :

a. Tombi Buqang

b. Tombi maqel

c. Tombi Cucur

 

D. Perhiasan di tangan

1. Gallang Balleq

        Gallang Balleq ( Gelang ) berukuran 15 samapai di kedua  20 cm. Dipakai dikedua tangan dan dapat digunakan oleh semua Golongan dan tingkatan.

2. Poto

        Poto ( gelang kecil ) dikenakan dikedua lengan yang mengapit gelang besardan dapat dikenakan disemua golongan dan tingkatan.

3. Jima Salletto

        Jima Salletto yang di ikatkan pada bahu lengan kiri kanan dapat dikenakan oleh semua Golongan dan tingkatan.

4. Teppang

        Teppang diikatkan dibawah Jima Salletto dan dapat digunakan oleh semua Golongan dan Tingkatan.

5. Jima Maborong

        Jima Maborong adalah pengganti Jima Salletto jika yang mengenakan adalah orang dari golongan bangsawan tinggi atau sederajat.

6. Kaliki

        Kaliki ( Ikat Pinggang ) dapat dipakai oleh semua golongan dan tingkatan, merupakan pelengkap bagi Pattuqdu yang memakai kipas, maupun yang tidak. Terkecuali bagi pattuqdu Denggo dan pattuqdu Tommuane.

7. Sima-simang

        Sima- simmang adalah gelang yang bulirannya sebesar kelereng dan berjumlah 8, dipakai oleh semua golongan dan tingkatan.

 

By:

Kaco Mandar

Area lampiran

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya