Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat
Burung Tuhu-Tuhu Dengan Burung Gagak
- 27 Desember 2018

Adalah sebuah cerita, murah berharga satu, mahal berharga dua. Yang diberitakan adalah tentang sepasang burung tuhu-tuhu.Mereka tinggal pada sebatang pohon yang tinggi dan rimbun ditepi sebuah hutan. Nasibnya selalu sial. Setiap si isteri bertelur, telurnya tak pernah selamat. Ada saja yang memakannya. Kadang-kadang sarangnya diobrak-abrik oleh pengacau. Kalau tidak oleh manusia, ular yang memakan telurnya. Oleh karena tahu, bahwa mereka tak mampu melawan manusia ataupun ular, maka ditinggalkannya telurnya di saat musuh mengorbrak-abrik sarangnya akan mancari telur.

Sedih benar hatinya melihat telurnya diambil oleh manusia atau dimakan oleh ular. Tetapi apa hendak dikata. Nasib mereka memang sial diciptakan menjadi burung. Ingat pada diri sendiri, maka tak ada lain yang dijalankan selain dari menjalankan Dharma.

Karena sudah sempurna benar dalam menjalankan Dharma, akhirnya mereka dianugerahi kemampuan yang disebut dibyacaksu. Mereka tahu apa yang sudah lewat, sekarang  dan yang akan datang. Walaupun kepandaiannya seperti itu, namun mereka sekali-kali tidaklah memiliki sifat angkuh karenanya.

Nah, tinggalkan dahulu cerita tentang keadaan burung tuhu-tuhu itu. Sekarang diceritakan bahwa disisi hutan itu terdapat seorang perempuan tua yang tinggal seorang diri. Sanak familinya tinggal jauh di seberang hutan. Lagi pula perempuan tua ini sedang dalam keadaan tidak sehat. Sering kali ia menderita sakit, tak ada yang menolong ataupun yang memberikan obat, karena ia tinggal sendirian.

Karena tidak tahan menderita sakit seorang diri, maka ditinggalkannya pondoknya dan ia berjalan melintasi hutan akan mencari sanak familinya di seberang hutan itu. Jalannya terhuyung-huyung karena kurusnya. Apalagi memang ia sudah tua, tambahan lagi sakit-sakitan, seolah-olah tulang saja yang berjala.

Nah, kita tingalkan juga dahulu perjalanan orang tua ini. Sekarang diceritakan bahwa di pinggir hutan itu tinggal juga seekor burung gagak. Gagak ini kasar sifatnya. Kerjanya selalu memakan makhluk lain. Tidak pernah memikirkan kebenaran, asal perutnya kenyang tak dipedulikannya yang lain, mati atau tidak, tak pernah diperhitungkannya. Memang kodratnya burung gagak demikian. Demikian juga kodrat si ular mematuk saja kerjanya. Tetapi burung tuhu-tuhu taat benar menjalankan ajaran dharmanya.

Kini dicritakan tentang si burung gagak sedanf mencari mangsa. Perutnya amat lapar. Ke sana-kemari mencari makan belum juga berhasil. Akhirnya terlihat olehnya perempuan tua yang sakit itu sedang berjalan terhuyung-huyung. Timbul air liurnya melihat orang tua itu. Ingin benar  ia menyambarnya tetapi orang itu belum mati. Diikutinya perjalanan orang tua itu. Di dalam hatinya ia mengaharapkan agar orang itu lekas mati, agar ia cepat dapayt memakan bangkainya. Memang kodratnya burung gagak demikian dan layak benar ia berpikiran seperti itu. Burung tuhu-tuhu itu tahu akan gerak-gerik siburung gagak yang terus mengikuti perjalanan orang tua itu. Dan lagi diketahuinya segala pikiran si gagak. Karena itu diintipnya perjalanan si gagak.

Nah, diceritakan bahwa orang tua itu sudah payah benar, seperti orang yang akan meninggal layaknya. Karena payah berjalan, akhirnya ia rebah, tak dapat menahan payah, lagi pula ia haus dan lapar, tambahan lagi ia sedang menderita sakit. Baru saja dilihat orang tua itu rebah oleh burung gagak itu, bersiap-siaplah ia akan menerkamnya. Gagak itu ingin makan dagingnya, dikiranya akan mati. Baru saja seperti itu ia ditanya oleh burung tuhu-tuhu, yang memang menguntitnya sejak tadi.

"Gagak-gagak, nanti dulu."

Si gagak menoleh dan menjawab, "Ada apa tuhu-tuhu?"

"Akan kau apakan orang tua itu?" "Akan kumakan. Lapar benar perutku."

"Janganlah berbuat seperti itu. Ia belum mati, Baru hanya pingsan . Tak boleh memakan oarang hidup-hidup."
"Lapar benar perutku."

"Tak boleh demikian. Lagi pula dagingnya tak seberapa. Dia sangat kurus, hanya tulang-tulang saja. Lebih baik cari yang lain. Lagi pula dia tak akan mati, umurnya masih panjang."

"Ah, berlagak tua kamu. Seperti orang pandai saja."

"Benar. Percayalah padaku. Kalau kamu lapar, ikutilah orang yang sedang lewat itu. Dagingnya banyak. Lihatlah itu,gemuk benar. Sebentar lagi ia akan mati."

Kebetulan di hutan itu ada orang lewat seorang diri. masih muda lagi gemuk dan kuat rupanya.

"Mana mungkin ia akan mati. Ia begitu kuat, siap percaya kalau ia akan mati." "Benar, aku tahu, sebentar lagi ia akan mati."

"Tak mungkin. Mari kita bertaruh. Kalau benar sebentar  lagi ia akan mati, seluruh keturunanku akan sanggup mengerami telur keturunanmu harus mengerami telur keturunanku."

"Nah, kalau kamu tidak percaya, kuturutkan kemauanmu itu. Mari kita ikuti orang yang lewat itu."

Lalu bersama-sama mereka mengikuti, sambil memperhatikan orang yang lewat itu.

Setelah tiba pada tempat yang sangat sepi, entah dari mana datangnya, perampok mendekati orang itu, banyak. Ia melawan lalu bertarung. Karena dikeroyok, akhirnya ia mati.

"Nah, itulah apa kataku. Sekarang ia telah mati. Nah makanlah bangkainya, agar kau kenyang. Tetapi ingat, jangan lupa pada perjanjian."

"Nah, aku kalah. Sejak sekarang seluruh keturunanku akan mengerami telur keturunanmu. Karena aku kalah."

Lalu si burung gagak, mendekati mayat orang itu, dilihat terus oleh burung tuhu-tuhu itu.

Nah, dermikianlah ceritanya, mengapa hingga dewasa ini kalau terdapat burung gagak mengeram, pasti burung tuhu-tuhu, turut bertelur, lalu dierami oleh burung gagak itu. Itu sebabnya bila sudah menetas, pada sarang gagak pasti terdapat anak burung gagak dan anak burung tuhu-tuhu. Itulah sebabnya

 

 

sumber:

  1. Alkisah Rakyat (http://alkisahrakyat.blogspot.com/2017/05/burung-tuhu-tuhu-dengan-burung-gagak.html)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline