Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Selatan Makassar
Buras Dan Tumbu - Makassar - Sulsel
- 12 Februari 2018
Bahan-bahan
bahan untuk buras:
  • 1 liter beras kualitas bagus
  • 3 butir kelapa tua dijadikan santan menjadi 2 liter atau 1 1/2 liter tergantung jenis beras dipakai
  • 1 lembar daun pandan dipotong-potong
  • 2 batang sereh digeprek
  • secukupnya garam
  • secukupnya masako
  • secukupnya daun pisang yang muda dan tua
  • secukupnya tali rapia
bahan untuk tumbu ketan hitam:
  • 1/2 liter beras ketan putih dan 1/2 liter beras ketan hitam menjadi 1 liter
  • 2 butir kelapa tua dijadikan santan menjadi 1 liter agak kental dan dimasak
  • secukupnya masako dan garam
  • secukupnya daun pisang muda dan tua
  • 2 lembar daun salam muda
Langkah (120 menit)
  1. Beras diusahakan cuci sampai bersih atau berkali kali sampai keset untuk menghindari buras tidak cepat basi.lalu direndam selama 10 menit
  2. Panaskan panci kukusan sampai mendidih.lalu saring beras agar airnya semua terbuang.baru dimasukkan dalam panci.kukus selama 30 menit dgn api yg besar.
  3. Santan yg 2 liter kita didihkan bersama garam,masako,sereh,serta daun pandan.
  4. Beras yg kita kukus tadi sekali kali diaduk agar merata matangnya.lalu dipindahkan diwadah yang lain atau dipanci ada penutupnya.siramkan santan yg mendidih lalu aduk merata.
  5. Koreksi rasa baru ditutup panci sampai santan meresap sampai 30 menit didiamkan.
  6. Kukus kembali berasnya yang sudah tercampur santan selama 10 menit lagi.
  7. Ambil daun pisang yang muda dgn 2 sendok makan nasi burasnya yg sudah dikukus.gulung daunnya lalu lipat sisi kanan dan kiri dgn cara menekan kebelakang.bungkus kembali daun pisang yang tua.lakukan sampai habis.
  8. Ambil 2 buah burasnya yg sudah dilipat lalu kita susun untuk mengikatnya dgn menggunakan tali rapia.
  9. Didihkan air dalam panci secara lansung tidak pakai kukusannya.masukkan burasnya sampai terendam.dan tutupi atasnya dgn daun daun yg tersisa.masak sampai matang burasnya.tidak usah terlalu lama karena nasinya semua sdh agak matang.hanya tinggal merapatkan hasil burasnya.
  10. Setelah matang angkat secepatnya dan burasnya diusahakan posisi berdiri agar airnya tidak masuk.selamat menikmati
  11. Untuk tumbu ketan hitamnya bersihkan berasnya lalu campurkan beras ketan hitam dan putih lalu cuci sampai bersih seperti juga mencuci beras membuat buras.jika beras ketannya berkualitas bagus lansung dikukus tapi jika berasnya agak diragukan hasilnya bisa direndam selama 1 jam baru dikukus.cara masaknya sam juga seperti buras
  12. Santan 1 liter td dimasak sampai mendidih dgn mencampurkan garam,masako dan daun salam.santan yg kita masak usahakan bagian atasnya atau santannya yang menggumpal kita ambil.
  13. Pindahkan berasnya tadi yg kita kukus kedalam baki.lansung santan yg menggumpal tadi kita sendokkan baru siramkan diatas beras ketan sedikit demi sedikit.dgn cara memukul berasnya dgn sendok kayu.aduk
  14. Jika berasnya kita liat sdh agak lembek kita hentikan berikan santan.sebelumnya koreksi rasa baru kita kukus kembali selama 10 menit.
  15. Bungkus pakai daun muda paling dalam dgn menggunakan cetakan pipa adonan beras ketannya satu persatu atau bekas tempat kecap plastik.lakukan sampai habis baru bungkus pakai daun paling tua baru ikat tali rapia.
  16. Cara masaknya sama dengan cara masak buras.
RM yang menyediakan
 
Sulawesi@Kemang
Jl. Kemang Selatan Raya No.2A 
Jakarta Selatan 12560
Telepon :
021-78833170
0877-81809753 (WhatsApp)
 
Sulawesi@Mega Kuningan
Menara BTPN Podium 2 Zona B
Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. 5.5 – 5.6.
Jakarta Selatan 12950
Telepon : 
021 - 29887836
0877-81809756 (WhatsApp)
 
Sulawesi@Menteng
Jl. Sumenep No.24, Menteng, kota Jakarta Pusat.10310
Telepon:
021-21231234
0878-76914933 (WhatsApp)

Sumberhttps://cookpad.com/id/resep/951591-komplit-buras-dan-tumbu-ala-bugies

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline