Pakaian Tradisional
Pakaian Tradisional
Pakaian Sumatera Barat Minang
Bundo Kanduang
- 5 September 2014

Keberadaan Pakaian adat sebagai wujud material kebudayaan yang banyak terdapat di daerah-daerah di Indonesia memiliki nilai penting dalam sudut pandang sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah fase peradaban tertentu. 
Banyak pakaian adat di daerah yang merupakan representasi kebudayaan paling tinggi di sebuah komunitas masyarakat di daerah tertentu. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan Pakaian Adat. Upaya itu dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam rumah adat. Tujuannya agar masyarakat saat ini bisa membaca, memahami dan mengambil nilai-nilai positif yang terkandung pada pakaian adat di daerah mana saja.

Ada banyak pakaian adat di Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan nilai pengetahuan yang penting. Salah satu dari banyak pakaian adat di Indonesia yang memiliki makna sejarah, representasi sebuah komunitas pada zamannya dan kemajuan sebuah peradaban adalah pakaian adat Sumatera Barat.

Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mayoritas masyarakat beretnis Minangkabau dan mayoritas pula beragama Islam. Provinsi Sumatera Barat memiliki 12 kabupaten dan 7 kota. Dari beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat yang memiliki kebudayaan yang bermacam-macam terdapat pula kebudayaan mengenai pakaian adat yang bermacam-macam. 

Beberapa tempat yang memiliki kesamaan dalam pakaian adat di Sumatera Barat adalah daerah PariamanPainan dan kota Padang. Pakaian adat di daerah tersebut memiliki percampuran budaya dengan daerah lain atau negara lain. Hal itu terjadi karena banyak persilangan budaya yang terjadi di Sumatera Barat. Selain itu, pakaian adat Sumatera Barat memiliki kesamaan di daerah Sungayang, Padang, Magek, Batipuah, Batusangkar dan lintaubuo. Kesamaan juga di daerah Matua, Maninjau, Bayua, Kuari Limo, Jorong dan Koto Gadang. 

Salah satu pakaian adat Sumatera Barat yang paling terkenal adalah pakaian adat minangkabau yaitu pakaian Bundo Kanduang. Pakaian Bundo Kandung ini adalah pakaian yang diperuntukan untuk seorang ibu dengan persyaratan tertentu. Ciri yang memperlihatkan bahwa pakaian adat itu adalah Bundo Kanduang yaitu adanya penutup kepala yang disebut tengkuluk menyerupai tanduk kerbau terbuat dari selendang tenunan. 

Baju kurung, baju ini tanda bahwa ibu yang menjadi Bundo Kanduang berada dalam aturan-aturan agama dan adat setempat. Baju ini memiliki hiasan sulaman benang emas dengan motif bunga. Pada lengan kiri, kanan atau pinggir bagian bawah baju ada jahitan tepi yang disebut minsia. Minsia ini melambangkan Bundo Kandunag yang harus berhati lapang, sabar dalam menghadapi masalah. Hiasan tabur melambangkan kekayaan alam minangkabau. Warna hitam melambangkan Bundo Kanduang yang ulet dan tahan cobaan. Warna merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab. Selain itu dibagian-bagian lainnya terdapat simbol-simbol pakaiann yang menandakan bahwa pakaian itu adalah pakaian adat Bundo Kanduang yaitu kain sarung atau kodek. Kain sarung ini melambangkan Bundo Kanduang harus punya rasa malu, sopan dan ketaataan beragama. Selendang melambangkan tanggung jawab yang berada di pundakBundo Kanduang

Pakaian adat Bundo Kanduang mempunyai nilai-nilai yang luhur diantaranya nilai ketaqwaan, keteladanan, kerja keras, kebijaksanaan, kepemimpinan, pengayomanan dan keteguhan. Namun generasi saat ini masih banyak yang belum memahami nilai-nilai yang terkandung pada pakaian adat Sumatera Barat. 

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/932/bundo-kanduang

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline