|
|
|
|
Bugis Tanggal 09 Aug 2015 oleh Usman . |
Makanan Bugis telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada masa lalu bugis dibuat hanya untuk hidangan dan isi besek dalam slametan-slametan, seperti pernikahan, tujuh bulanan, sunatan, kematian, muludan, Lebaran dan oleh-oleh untuk tamu yang datang dari luar kota. Sekarang bugis bisa didapatkan kapan saja karena telah diperdagangkan, panganan ini karena pembuatannya relatif mudah dan bisa tahan hingga 3 hari. Dengan catatan, jika telah disimpan lama, maka ketika akan memakannnya sebaiknya dihangatkan terlebih dahulu
Bahan-bahan :
Tepung beras ketan putih 1 kg
Gula merah ½ kg
Kelapa sedang 2 butir
Daun pandan atau 5 lembar
Sari pandan ½ sendok makan esens
Vanili ½ sendok teh
Garam ½ sendok teh
Air 3 gelas
Daun pisang klutuk berbentuk segi 4 (masing-masing sisi ±20 cm)
Peralatan :
Baskom, Lengseng, Parut, Wajan, Tampah, Centong, Piring tempat minyak kelapa, Gunting (untuk menggunting daun pisang).
Cara membuat :
Tumbuklah pandan kemudian diperas dan airnya dicampurkan dengan air dingin sebanyak 2 gelas, bubuhkan garam secukupnya (sekitar ¼ sendok teh)
Tepung ketan diwadahi dengan baskom, diberi air pandan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan kedua tangan hingga merata, agar adonan tidak terlalu encer
Adonan ketan atau ulen ini selanjutnya didiamkan paling sedikit 3 jam, paling lama 3 hari (dengan catatan diaduk setiap hari)
Kelapa diparut, gula merah diiris, keduanya kemudian dimasukkan dalam kuali di atas perapian. Bubuhkan garam ¼ sdt, vanili ¼ sdt dan kemudian diaduk hingga menyatu. Setelah matang atau kalis (tidak menempel pada kuali lagi), adonan kelapa atau enten ini didinginkan
Daun pisang klutuk dikukus hingga lentur (agar tidak mudah sobek), kemudian digunting hingga berbentuk segi 4, masing-masing sisi berukuran ± 20 cm
Ambil 1 sendok makan ulen, letakkan di atas daun pisang kemudian dipipihkan
Enten (adonan kelapa) ini dibuat bulatan sebesar baso kecil kemudian diletakkan di tengah ulen (adonan tepung ketan) yang telah dipipihkan, selanjutnya dibentuk menjadi bulatan penuh (tertutup). Bulatan ini kemudian diletakkan di atas piring yang telah diberi minyak kelapa
Bulatan adonan tersebut kemudian diletakkan di tengah daun pisang, terus dibungkus persegi empat
Bugis matang ini kemudian dikukus dalam langseng yang telah diberi air selama 45 sampai 60 menit. Setelah matang, selanjutnya didinginkan di atas tampah. Setelah dingin, bugis disusun ke wadah lain
Penyajian :
Bugis biasa dihidangkan di atas piring keramik atau piring bening, dan dinikmati sembarang waktu sambil minum teh. Namun, panganan ini biasanya dihidangkan pada hari-hari tertentu ketika kerabat dan handai tolan berkumpul atau saling menyambangi, dan “disandingkan” bersama dengan koci. Bedanya, ulen koci rasanya manis, sementara ulen bugis asin rasanya.
sumber: Buku “KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas”, Penerbit Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |