Bubur ba'ayak merupakan makanan tradisional khas Banjarmasin yang memiliki tampilan warna cokelat dengan cita rasa yang berpadu antara manis dan gurih. Bubur baayak terbuat dari tepung beras, gandum, dan campuran air. Tekstur buburnya kental dan di dalamnya terdapat butir-butiran tepung.
Warisan kuliner tradisional Banjarmasin ini dinamakan bubur ba'ayak karena saat dibuat adonan tepungnya disaring sambil digoyang-goyang agar menjadi kalis. Proses penyaringan sembari menggoyang-goyang ini dalam bahasa Banjar disebut ayak. Oleh karena itu makanan khas Banjarmasin ini mempunyai nama bubur ba'ayak.
Bubur mentah : masukkan terigu dan tepung beras ke dalam wadah. Tambahkan air kapur sirih. Lalu tuangkan 200 ml air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk hingga tercampur rata. Sisihkan.
Kuah bubur :
rebus gula merah dan 100 ml air hingga mendidih dan larut. Angkat dan saring.
Campurkan dengan santan dan daun pandan, lalu didihkan diatas api sedang. Jangan lupa sambil sesekali di aduk supaya santan tidak pecah.
Setelah kuah mendidih, kecilkan api kompor.
Siapkan cetakan cendol atau saringan yang berlobang besar.
Ambil sesendok adonan bubur mentah, masukkan ke cetakan cendol.
Tekan atau digosok-gosokkan menggunakan punggung sendok tepat diatas kuah bubur yang sedang direbus tadi sehingga adonan berjatuhan kedalam kuah. Kerjakan terus sampai adonan bubur habis.
Tambahkan gula pasir dan garam secukupnya. Penambahan gula pasir hanya untuk menguatkan rasa manis dari gula merahnya saja.
Masak bubur hingga mendidih dan matang. Angkat.
Saat pertama kali diangkat dari kompor, kuah bubur mungkin masih agak encer. Tapi setelah didiamkan beberapa jam kuahnya akan mengental dengan sendirinya.
Sumber: http://makananoleholeh.com/makanan-khas-banjarmasin/, https://cookpad.com/id/resep/182139-bubur-ayak-alias-bubur-saring
Lokasi penjual:
Pasar Teluk Dalam, Jalan Sutoyo S, Banjarmasin
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.