|
|
|
|
Blangong Sudu - Aceh - Nanggroe Aceh Darussalam - Peralatan Masak Tanggal 16 Apr 2018 oleh Fachni . |
Salah satu perkakas dapur yang juga memegang peranan penting dalam kebutuhan dapur rumah tangga disebut blangong sudü. Pengertian yang umum yang dapat disamakan dengan pengertian wajan (penggorengan) yang terdapat di dalam kamus Bahasa Indonesia. Bentuknya ada dua macam. Ada yang berbentuk wajan yang dibuat dari besi atau dari alumanium dengan menggunakan dua buah telinga kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat pegangan. Ada satu macam lagi yang bentuknya mempunyai sebuah tangkai yang juga berfungsi sebagai pegangan.
Bahan baku yang dipergunakan untuk membuat blangong sudu dipergunakan tanah liat dengan menggunakan teknik putar seperti membuat periuk atau belanga seperti yang telah dijélaskan. Dewasa ini penggunaan blangong sudu di dapur-dapur tradisional sudah mulai tidak dipergunakan lagi atau sudah mulai ditinggalkan. Kedudukannya telah mulai digeser dengan wajan-wajan yang dibuat dari besi atau alumanium. Blangong sudi mempunyai fungsi untuk tempat menggoreng makanan lainnya seperti berbagai jenis kue.
Blangong sudu yang dipergunakan sebagai wadah tempat gorengan tersebut dapat diperoleh dengan cara membeli, menukar dengan barang lain. Wajan diletakkan di atas tungku yang sudah dihidupkan apinya. Ke dalam wajan diisi dengan minyak makan, jika minyak tersebut telah panas barulah siap untuk menggoreng ikan atau daging. Apabila telah selesai dipakainya, minyak makan yang masih bersisa dituang ke dalam satu tempat yang biasanya dipakai sebagai tempat itu berupa botol atau kaleng susu. Pengetahuan mereka tentang manfaat mengosongkan minyak dari dalam wajan agar minyak yang masih bersisa tidak diserap oleh melalui pori-pori wajan atau untuk menghindari agar jangan tumpah. Karena bentuk wajan ini sangat mudah untuk rebah. Hal ini memberikan irihati kepada kita bahwa mereka telah menjual sistim hidup hernat dalam penggunaan bahan-bahan makanan. Setelah selesai menuangkan sisa minyak, lalu wajan ini dibersihkan. Membersihkan wajan cukup menyapu permukaan dengan mempergunakan sabut kelapa. Selesai dibersihkan wajan ini disimpan di tempat penyimpanan periuk belanga dan alat-alat dapur lainnya yaitu di atas sandeng. Sama lialnya juga dengan kanet blangong dan tayeun tanah, maka blangong sudu pun tidak dapat diperbaikinya bila telah rusak.
Sumber: Buku Dapur dan Alat-Alat Memasak Tradisional Propinsi Daerah Istimewa Aceh
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |