Makanan Minuman
Makanan Minuman
Ikon Budaya Betawi DKI Jakarta Srengseng Sawah
Bir Tiruan Barat tanpa Alkohol dari Tanah Betawi, Bir Pletok

Minuman dari budaya betawi sangat beraneka ragam salah satu yang khas adalah minuman Bir Pletok. Bir Pletok adalah minuman khas dari betawi yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, daun pandan wangi, dan serai dan untuk menambah warna merah pada minuman tersebut menggunakan kayu secang. Bir ini tidak seperti anggapan orang dengan kata bir yang berarti minuman yang mengandung alkohol sehingga memabukkan, tetapi bir ini merupakan minuman yang sehat karena terbuat. dari rempah-rempah. Saat ini bir pletok sudah menjadi ikon budaya betawi berdasar Pergub DKI No.11 tahun 2017 tentang 8 ikon budaya betawi : ondel-ondel, Kerak Telor, Batik Betawi, Baju Sadariah, Ornamen Gigi Balang, Kembang Kelapa, Kebaya Perancang dan Bir Pletok.

Sejarah munculnya minuman ini adalah pada jaman dahulu kaum bangsawan Belanda senang kumpul santai setelah pulang kerja. Di tengah ngobrol santai itu, mereka biasanya minum bir untuk melepaskan penat dan lelah. Nah, orang-orang Betawi itu nggak mau kalah dengan gaya hidup sang tuan tanah. Orang Betawi tidak bisa menikmati bir barat karena orang Betawi itu Muslim yang taat dan didalam islam tidak memperbolehkan meminum minuman keras, akhirnya mereka membuat racikan sendiri. Racikan ini didapat dari berbagai rempah di sekitar mereka, salah satunya adalah kayu secang yang menyebabkan warnanya jadi merah.

Nama Bir Pletok itu sendiri berasal dari 2 kata yang masing-masing mempunyai arti. Kata Bir sendiri konon diambil dari kata Bir’un dari Bahasa Arab yang artinya sumur/sumber mata air (bukan diambil dari kata beer yang memabukan dalam Bahasa Inggris). Sedangkan kata Pletok yaitu dari racikan minum bir yang sudah jadi, dimasukkan ke dalam teko/ketel dan ditambahkan es batu lalu dikocok kocok sehingga menimbulkan bunti koprok-koprok (Pletok-pletok).

Bir pletok ini kaya rempah. Pada awalnya, bir pletok dibuat dengan rempah sederhana seperti jahe, daun pandan wangi, lada, dan kayu secang. Namun sekarang rempahnya sudah di-upgrade! Agar rasanya semakin mantap, bir pletok juga menggunakan, pala, kapulaga, cengkeh, serai, kayu manis, dan daun jeruk purut. Warna merah dari bir pletok datang dari kayu secang. Jika dimasukkan dalam rebusan air, kayu secang akan mengeluarkan zat warna merah yang cantik.

Langkah pembuatan bir pletok ini sangat sederhana. Pertama, geprek semua rempah yang liat/keras seperti jahe dan serai agar aromanya lebih keluar. Lalu, masukkan semua bahan-bahan bersama air dalam sebuah panci dan panaskan dengan api sedang. Aduk bahan tersebut hingga mendidih dan warna air berubah menjadi merah. Siapkan sebuah gelas lalu saring hasil rebusan dan sisakan airnya saja. Langsung sajikan selagi hangat, atau dinginkan dan tambahkan es batu jika ingin menikmatinya dingin.

Khasiat dari minuman bir pletok antara lain : menghangatkan tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memperlancar perededaran darah, meredakan migrain dan diare, meredakan diare dan batuk, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan nafsu makan, serta meredakan nyeri lambung dan radang sendi.

 

Mohammad Fadillah 

16418008

FTTM

#NirmalaPembangunBangsa

#OSKMITB2018

#BudayakanMengarsipBudaya

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU