Disebut bir jawa/bir mataram karena warnanya seperti birnya orang Eropa. Bir Jawa merupakan ekstrak dari rempah-rempah asli Indonesia. Pada saat dibuat menggunakan 10 macam bahan yang terdiri atas rempah-rempah. Kesepuluh macam rempah yang diekstrak adalah kulit kayu secang, serai, cengkih, kayu manis, jahe, pala, merica, mesoyi, cabai Jawa, dan kapulaga. Ditambah gula pasir dan perasan air jeruk nipis. Bir Jawa ini berwarna merah karena ekstrak serutan kayu secang yang menjadi salah satu komponennya. Saat dihidangkan kemudian ditambahkan air jeruk nipis yang bersifat asam. Ketika diteteskan air jeruk nipis, warna merah dari ekstrak secang akan berubah menjadi cokelat seperti bir Eropa. Cengkihnya berkhasiat menghilangkan bau napas tak sedap, sedangkan air jeruk nipis dianggap dapat mengobati tekanan darah tinggi dan melangsingkan tubuh. Buih-buih di atas bir Jawa mampu bertahan selama 5 jam.
Bir Jawa berkhasiat menghangatkan tubuh, melancarkan peredaran darah, menghilangkan rasa capai, pegal-pegal, sehingga membangun kebugaran tubuh. Minuman ini sangat bagus diminum ketika sedang menderita selesma, dapat mengusir rasa dingin dan masuk angin, sehingga cocok dinikmati untuk di daerah dingin atau pegunungan.
Di tangan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, bir yang jamak beralkohol disulap menjadi minuman yang tidak memabukkan dan nikmat karena rasanya yang tradisional Jogja. Dulu ketika banyak orang Belanda tinggal di Jogja pada 1921 sampai 1939, mereka mengonsumsi bir untuk menghangatkan tubuh, lalu timbul ide brilian dari Sri Sultan VIII untuk membuat bir tak beralkohol yaitu Bir Jawa.
Bir Jawa dapat ditemui di dekat Keraton Jogja. Hanya dijual di restoran tertentu, yaitu restoran yang menyajikan makanan tradisional Yogyakarta atau makanan khas keraton. Harganya lebih mahal dibanding minuman yang dijual di angkringan.
Resep:
Bahan
1/2 sdt air jeruk nipis
Gula batu sesuai selera (atau bisa menggunakan gula pasir)
1 batang daun serai untuk garnis
3 bunga cengkeh
5 cm kulit secang
2 biji kapulaga
5 cm kayu manis jangan
300 ml air
5 cm jahe yang dibakar dan dimemarkan
Cara Membuat
Didihkan air ke dalam panci hingga mendidih.
Masukkan semua bahan rempah kecuali jeruk nipis dan gula lalu tunggu hingga berwarna merah darah.
Selagi panas, masukkan air rebusan ke dalam gelas yang sudah diberi gula batu dan air jeruk nipis.
Gunakan garnis batang serai sebagai pemanis.
Sumber:
Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://solo.tribunnews.com/2016/07/19/ini-cara-membuat-bir-mataram-alias-bir-jawa-mau-mencoba
http://santapjogja.com/bir-jawa-briliannya-sri-sultan-viii-meracik-minuman-bir-yang-tak-beralkohol/
http://wedanguwuhori.blogspot.co.id/2016/01/bir-jawa-minuman-kesukaan-raja.html
https://travel.tempo.co/read/news/2014/12/01/201625523/bir-jawa-berkhasiat-melangsingkan-tubuh
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...