Nama Latin: Calophyllum inophyllum L.
Famili : Clusiaceae
Nama lokal : Bintangur (Sarmi dan sebagian besar Papua)
Nama lain : Alexandrian laurel (Inggris).
Deskripsi
Merupakan pohon yang berukuran sedang, batang pendek, tinggi 10- 25 m; diameter 1-2 m, sebagian batangnya merayap di tanah, cabang tumbuh miring atau horisontal melebar sampai di atas permukaan laut. Batang mengeluarkan getah berwarna putih ketika dilukai. Daun duduknya berhadapan, keras seperti kulit, berwarna hijau menkilap, bangun daun memanjang sampai jorong, pada bagian basal bulat sampai meruncing, ujung daun membulat sedikit bertakik atau agak runcing, tepi daun mempunyai urat daun yang halus dan sejajar. Bunga di ketiak daun tersusun tandan, berwarna putih terdiri dari 4 sepala (daun kelopak) dan 8 petala (daun mahkota bunga). Buah berbentuk bulat sampai oval atau memanjang, ketebalan sedang, lapisan luar keras berwarna hijau-abu-abu. Bunga dan buah dapat diketemukan sepanjang tahun.
Habitat dan penyebarannya
Umumnya hidup di tepian laut sepanjang pantai dan kadang-kadang dijumpai di tanah berpasir sampai pada ketinggian 200 m dpl. Penyebaran di area dataran renadah di daerah pantai Papua dan sangat sedikit di kepulauan.
Penggunaan secara tradisional
Getah putih dari daun dilarutkan dengan air, larutan tersebut digunakan untuk mengobati iritasi mata bahkan sakit mata. Air rebusan dari daun kering digunakan untuk infeksi kulit, luka baru atau teriris dan luka. Daun segar yang dipanaskan di atas api sampai lunak dan hangat digunakan untuk kompres luka borok dan bisul.
Informasi kandungan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi
Kandungan senyawa kimia : Amentoflavone, epicatechin, leucocyanidin, myricetin dan glucoside, pyranoamentoflavone, quercetin, quercetrin, leucocyanidin, beta-amyrin, canophyllic acid, canophyllal, canophyllol, canophyllum, epifredelanol, friedelin, erythrodiol-3-acetate, sixteen xanthones including buchanaxanthone, calophyllumin A, caloxanthones A-E, euxanthone, jacareubins, macluraxanthone, apetalolide, calaustralin, calophyllolide, costatolid, inophyllolide, 12-dihydro-inophyllolide, inophyllums, ponnalide, calophyllic acid, isocalophyllic acid, peudobrasilic acid, calophynic acid, cinnamic acid, inophyrone, campesterol, cholesterol, beta-sitosterol, stigmasterol, inophenic acid, inophyllic acid, arachidic acid, erucic acid, oleic acid, palmitic acid, palmitoleic acid, stearic acid. Msmpunyai aktivitas farmakologi : antibakteri, antifungi, antivirus, anti-HIV, hipotensif, spasmolitik, pengentalan cairan sperma, nematosida (aktivitas lemah), racun ikan, pisisida, anticrustacea.
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.