Kalau bicara tentang partangiangan, pasti banyak yang tidak mengerti ya, terutama dengan yang bukan suku batak. Tapi sebelumnya aku kurang tau nih, sebenarnya partangiangan itu hanya ada di suku batak apa enggak. Tapi ternyata setelah aku cek di mbah Wikipedia, ternyata partangiangan sendiri itu berasal dari bahasa batak yaitu "tangiang" yang artinya "doa". Jadi nih kalau diartikan secara harafiah, artinya itu jadi "kegiatan doa" deh. Lah, maksudnya kegiatan doa apa ya? Pasti kamu bertanya-tanya kan? Yakan? Yakan?
Jadi kalau kami suku Batak, terutama yang beragama Kristen barangkali (soalnya aku kurangtau buat yang lain), ada namanya partangiangan. Partangiangan itu gimana ya, aduh, susah loh ngejelasinnya. Kalau yang aku tahu si, kalau kami di gereja itu, ada seperti perkumpulan-perkumpulan jemaat, tapi setau aku, perkumpulan ini biasanya dibagi berdasarkan lingkungan tempat tinggal nya. Nah, jadi, ada satu hari nanti dimana perkumpulan itu ngadain ibadah singkat, ibadah nya ini ada nyanyian dan khotbah/renungan nya juga. Biasanya yang bawain khotbah/renungan itu adalah pemimpin gereja atau penatua gereja. Ibadah ini lah yang biasanya kami sebut partangiangan tadi. Partangiangannya itu diadain di rumah setiap jemaat per lingkungannya secara bergantian, dan itu dilaksanakan biasanya malam-malam loh. Aku juga kurang tau kenapa harus malam-malam, tapi menurutku, kan jemaat itu sibuk kalau siang hari, wkwkwkwk :)
Tapi tau gak sih, di setiap partangiangan yang kuikuti sama mamak ku itu, diakhir acaranya itu, pasti ada acara makan makannya. Waduhhh,, sedaaap kan. Mungkin udah tradisi mungkin ya. Menu makanan nya pun bervariasi loh, kadang mau lontong, mie gomak, kue, dsb. Haduh, pokoknya kalau ikut partangiangan itu pasti kenyang deh, dan menggendut, karna makannya udah larut malam, wkwkwk... Sampai pernah loh aku bilang sama mamak ku gini "Mak, apa nya makanannya nanti?", waduh, bukan niat ibadah lagi ini namanya... Ya begitulah saudarah, kalau aku sudah terhipnotis sama makanan...
Oh ya, sebelum aku lupa, ternyata partangiangan ini gak hanya berdasarkan pada kelompok-kelompok jemaat yang ada di gereja loh. Soalnya ada juga nih partangiangan-partangiangan marga atau namanya arisan marga. Bagi kalian yang tidak tahu apa itu marga, jadi marga itu kayak nama keluarga di kami suku batak, misalnya ada marga sinaga, pasaribu, saragih, dan lainnya. Nah, jadi ada tuh partangiangan yang membawakan perkumpulan marganya masing-masing. Dan selama ini, aku hanya melihat mamak ku, opung ku, nantulang ku, dan keluarga ku itu mengikuti partangiangan marga ini pada siang atau sore hari loh. Kurangtau deh alasannya apa, kenapa beda sama partangiangan yang sebelumnya aku bahas... wkwkwk. Tapi, sama kok, pasti ada makanannya. Duh, kok jadi ngomongin makanan ya....
Nah, tambahan lagi nih, di setiap partangiangan yang aku ikuti itu, pasti nanti tuan rumah meminta doa kepada pemimpin gereja atau penatua gereja nya. Itu sih yang aku lihat, wkwkwk. Nah, teman-teman, itu aja nih yang bisa aku share sama teman-teman tentang budaya suku Batak yaitu partangiangan. Semoga tulisan ku ini bisa bermanfaat ya, dan mohon maaf kalau ada penulisan atau hal yang salah. Terima kasih telah membaca.
Nah, kalau poto di atas itu, adalah poto aku waktu ngikutin partangiagan. Emang ga nampak ya lagi partangiangan, ya iyalah, poto ini soalnya diambil setelah partangiangannya, wkwkwk. Habisnya hanya poto ini yang tersave di hp aku..
#OSKM2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...