Anda tentu sudah pernah makan beramai-ramai dalam sebuah acara. Tapi berapa banyak orang pernah makan bersama Raja, Bupati dan Pejabat lainya. hal ini hanya bisa dilakukan dalam upacara adat Beseprah dalam upasara erau. Beseprah yaitu acara makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di atas lantai secara berkelompok.
Tradisi makan Beseprah memiliki makna duduk sama rendah berdiri sama tinggi ini. Prosesi Beseprah begitu kental dengan makna filosofis yang intinya menekankan pentingnya kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan sosial, serta persaudaraan.
Tradisi makan bersama ini yang sangat ditunggu masyarakat, ini terlihat dari Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi jalanan di depan Pelanetarium Jagat Raya sampai di depan Museum Kutai Kartanegara, Rabu, 4 Juli 2012 lalu. Pasalnya, ada beraneka macam makanan disajikan gratis di atas hamparan kain sepanjang kurang lebih 1 km.
Adapun hidangan yang disajikan berupa bermacam kue dan makanan khas Kutai Kartanegara. Mulai dari aneka jajanan khas Kutai seperti Serabai, Untuk-Untuk, Apam,Putu Labu, Roti Gembong, hingga makanan berat seperti nasi kuning, nasi kebuli, nasi putih lengkap dengan pirik cabek (sambel), gence ruan(ikan gabus goreng yang dilumuri sambel), semor dan sebagainya. Siapa pun boleh mencicipi hidangan yang disediakan oleh masing-masing Dinas, Instansi dan Masyarakat ini. Untuk semaraknya suasana tradisi saprahan diringi musik dan syair lagu-lagu melayu, arab dan joget bersama antara masyarakat dan pemimpin daerah.
Semua makanan tersebut merupakan sumbangan dari dinas/instansi serta beberapa perusahaan. Para pejabat dan anggota kerabat Kesultanan Kutai ikut berbaur bersama warga untuk ikut Beseprah. Acara Beseprah sendiri dibuka Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari yang ditandai dengan pemukulan kentongan bersama pejabat Muspikab Kukar, serta Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Bupati Kukar Rita Widyasari mengaku sangat bangga akan antusiasme masyarakat untuk mengikuti acara Beseprah. "Beseprah tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Dan tahun depan harus lebih ramai lagi," ujarnya.
Menurut Rita, kegiatan Beseprah kerap dilaksanakan dalam tradisi Kesultanan Kutai. "Beseprah ini dilaksanakan untuk lebih mengakrabkan dengan masyarakat. Dahulu, raja atau para sultan menjamu rakyatnya dengan diiringi doa. Maknanya adalah Pimpinan itu harus ada ditengah rakyat harus membaur di tengah masyarakat dan harus bisa merasakan apa yang dirasakan rakyatnya," demikian katanya.
Rita berharap Erau bukan sekadar mengadakan expo atau beramai-ramai berkumpul, tapi lebih dimaknai dengan budi luhur dan mencintai tetua-tetua, karena itulah sifat orang-orang mulia yang menghormati para pemimpin dan sejarahnya. "Tak boleh hilang dari ingatan kita bahwa sejarah mengatakan Kutai merupakan kerajaan tertua, dan kita harus bangga serta melestarikannya hingga anak cucu kita," ungkap Rita.
Karena itu, dia menyayangkan bila tradisi Erau hilang akibat terkikis oleh budaya luar. Kepada masyarakat, dia menyerukan agar melestarikan budaya sehingga kelak anak cucu dapat terus mengenal budayanya.
Menurut Rita, beseprah kerap dilaksanakan dalam tradisi kesultanan Kutai. Beseprah ini dilaksanakan untuk lebih mengakrabkan dengan masyarakat. Beseprah merupakan menjamu. Konon, dahulu raja atau para sultan menjamu rakyatnya dengan diiringi doa. Maknanya adalah pimpinan itu harus ada di tengah rakyat, harus membaur di tengah masyarakat, dan harus bisa merasakan apa yang dirasakan rakyatnya.
"Mari berdoa bersama-sama agar rakyat Kukar memiliki jiwa yang mulia, rezeki yang luar biasa, dan daerah ini tetap kaya sampai akhir zaman," pinta Rita mengakhiri sambutanya.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang