|
|
|
|
Berkaul Adat Tanggal 12 Aug 2018 oleh Oskm18_16318228_riski . |
Berkaul Adat
Di Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat dimana kelurahan atau desanya disebut dengan Nagari. Di setiap nagari tersebut terdapat sebuah tradisi unik yang bernama Berkaul Adat. Tradisi tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali untuk menyambut kedatangan masa bercocok tanam. Berkaul Adat bertujuan untuk berdoa kepada Allah supaya tanaman yang ditanam khususnya padi dapat panen dengan baik dan semestinya. Berkaul Adat adalah tradisi yang telah turun temurun dari nenek moyang suku Minangkabau. Dimana pada tradisi ini juga disertai dengan penyembelihan kerbau yang nantinya dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat yang telah membayar dau sebelumnya oleh petinggi-petinggi suku atau niniak mamak ( tergantung sukunya) umtuk dimasak dan dibuatkan gulai kabau yang nantinya juga akan disajikan kepada para niniak mamak, pemuda, dan anak-anak laki-laki yang ingin menikmatinya.
Di kampung saya, yaitu sebuah nagari yang bernama Taratak Baru dan Taratak Baru Utara ( Sebuah kenagarian yang awalnya satu tapi dimekarkan sistem pemerintahannya tetapi tidak dengan adat dan kepemudaannya ), acara berkaul adat diadakan setiap hari senin dimana pada malam seninnya atau minggu malam juga terdapat acara yang disebut dengan “Jago-jago”. Pada malam jago-jago itu disajikan kesenian randai dari grup randai dalam nagari dan juga grup randai dari luar nagari, hal ini bertujuan untuk menghibur masyarakat yang sangat antusias untuk menonton acara tersebut serta untuk menemani orang-orang yang nantinya akan menyembelih kerbau ( mamantai kabau ).
Pada pagi senin para induak-induak (ibu-ibu) akan sibuk di dapur untuk membuat gulai kabau. Kemudian nantinya sekitaran jam 14.00 WIB disaat acara berkaul adat sudah dimulai yang biasanya juga diadakan acara silek galombang untuk menyambut kedatangan para niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai yang tadinya telah berunding di balai-balai adat terlebih dahulu. Masyarakat juga dihibur dengan tari piriang dari induak-induak maupun anak-anak yang telah mahir untuk memainkan tari piring tersebut. Tentunya juga dengan penampilan silek dari para pemuda. Acara yang paling ditunggu-tunggu biasanya adalah acara penampilan silek pedang. Acara ini sangat menarik karena harus memiliki tingkat kehati-hatian yang tinggi serta menguras emosi dari para niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai yang biasanya menampilkan silek pedang tersebut.
Dalam acara ini biasanya juga ada acara panjat pinang, dan tentunya acara yang paling ditungu-tunggu adalah acara makan basamo. Sebelum penampilan acara hiburan seperti yang tersebut di atas, biasanya didahului dengan pengarakan jamba dan talam oleh para bundo kanduang dan induak-induak.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |