×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Batik Riau

Elemen Budaya

Motif Kain

Batik Tabir Riau

Tanggal 31 Oct 2014 oleh Arlene Nadya Nafarin.

Awal Mula Batik Riau

Batik Riau bermula sejak jaman Kerajaan Melayu dulu, yakni Kerajaan Daik Lingga (1824-1911) di Kepulauan Riau. Batik di jaman Lingga ini tidak menggunakan lilin sebagai perintang warna, melainkan pewarna perak dan kuning dicap pada bahan kain menggunakan perunggu yang bercorak khas melayu. Kain yang digunakaan adalah kain halus, seperti sutra.

Seiring perjalanan waktu, penggunaan logam perunggu ini pun berakhir dan digantikan dengan bahan kayu yang lunak yang disebut kerajinan Telepuk. Kerajinan Telepuk ini menggunakan menggunakan bahan cap yang berasal dari buah-buahan keras, seperti kentang. Telepuk sendiri berarti gambar bunga-bungaan dengan perada pada kain atau kertas. Kain Telepuk merupakan kain berbunga-bunga yang berasal dari India.

Batik Riau Modern

Pada tahun 1985, Pemerintah Provinsi Riau berupaya membangkitkan kembali Batik Riau dengan memberi pelatihan kepada masyarakat. Teknik dan pembuatan Batik Riau sama halnya dengan pembuatan batik Jawa yang menggunakan Canting. Yang membedakannya adalah motifnya, yakni motif tenun Melayu Riau.

Lalu, dari pelatihan tersebut muncullah tiga perajin batik di Provinsi Riau/Pekanbaru:
  1. Batik Lancang Kuning (Batik Tulis) oleh Ibu Sudirah
  2. Tanjung Sari (Batik Tulis) oleh Ibu tanjung Batik
  3. Batik  Selerang (Batik Printing) oleh Ibu Yuliar Rofa’i

Pada tahun 1998, Dekranasda Riau yang dipimpin oleh Ibu Hj. Titiek Murniati Soeripto, juga telah mengembangkan batik printing. Kemudian dibawah kepemimpinan Ibu Hj. Mardalena Saleh, pada tahun 2003 Dekranasda Provinsi Riau mengembangkan batik dengan produksi Batik Cap. Dalam perkembangannya, batik ini disebut batik Riau karena prosesnya yang tidak berbeda dengan batik yang berasal dari jawa, sehingga batik ini kembali terlupakan.

Kemudian barulah di tahun 2014, Ibu Dra. Hj. Septina Primawati Rusli, MM., selaku Ketua Dekranasda Provinsi Riau berupaya membangkitkan kembali kerajinan batik ini dengan menggunakan pola baru pada disain sehingga terlihat kekhasan batik Riau.

Salah seorang seniman yang juga pengurus Dekranasda Provinsi Riau yakni H. Encik Amrun Salmon akhirnya menghasilkan suatu pola baru dengan membuat batik tulis/colet berpola dengan mengambil ilham dari tabir belang budaya Melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas ke bawah dengan motif-motif Melayu terutama terdapat pada tabir pelaminan Melayu Riau.

Dari motif-motif tersebut maka dikembangkan menjadi sebuah motif baru yang diberi nama sesuai aslinya. Berikut motif baru batik Riau: Bungo Kesumbo, Bunga Tanjung, Bunga Cempaka, Bunga Matahari Kaluk Berlapis, dan masih banyak lagi.

 

Lalu Batik Riau ini tumbuh berkembang dan diberi nama “Batik Tabir”.

 

Sumber : http://infopku.com/2014/sejarah-batik-riau/

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...